5 Selebritis Indonesia Ini Mantan TNI dan Polri, Ada yang Pangkatnya Jenderal Bintang Satu
Siapa saja selebritas Tanah Air yang dulunya merupakan anggota TNI dan polisi? Ada yang jenderal bintang satu
Bahkan, Tessy pernah terlibat dalam Operasi Trikora untuk pembebasan Irian tahun 1961-1963.
Kariernya sebagai seorang kombatan terpaksa berakhir karena memenuhi permintaan sang Ibunda.
Bila menyebut nama Kabul Basuki, pastinya sangat sedikit olrang yang tahu akan nama itu.
Tapi bila menyebut nama Tessy Srimulat, pastinya banyak yang kenal dengan sosok ini.
Namun untuk zaman sekarang, kisah Tessy Srimulat tentang masa lalunya pastinya hampir rerata orang di Indonesia tidak mengetahuinya, bahwa ia merupakan mantan seorang anggota Marinir TNI AL.
Banyak yang tidak mengetahuinya, pelawak yang terkenal lewat 'Srimulat' Tessy dahulunya merupakan seorang anggota Marinir TNI.
Pelawak kondang Indonesia ini merupakan anggota KKO TNI Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir) untuk operasi pembebasan Irian Barat pada tahun 1961-1963.
Mundur dari Korps Marinir, Tessy memulai karirnya di dunia hiburan dengan bergabung grup lawak Srimulat pada tahun 1979.
Karier Tessy bisa dibilang gemilang.
Pada 1961, pria kelahiran Banyuwangi itu pernah tercatat sebagai anggota KKO Angkatan Laut atau yang kini dikenal dengan nama marinir dan terlibat dalam operasi militer pembebasan Irian Barat.
Namun, jalan hidup berkata lain.
• Masih Bertahan di Arab Saudi, Terungkap Alasan Rizieq Shihab Desak Presiden Jokowi Mundur
Lantaran tidak didukung ibunya, Tessy memilih menanggalkan seragam tentara dan banting setir menjajal profesi lain.
Tessy lantas bergabung dengan Srimulai Surabaya pada 1979.
Sebuah grup lawak yang sudah eksis mulai dekade 50-an.
Pada zaman itu, grup lawak kerap berpindah tempat dari satu kota ke kota lain, atau dari satu pasar malam ke pasar malam lain.
Mirip tur konser zaman sekarang.
Srimulat yang pada awalnya bernama Gema Malam Srimulat kemudian bertranformasi.
Hadirnya pemain-pemain baru, perkembangan zaman, dan semakin besar minat penonton terhadap bentuk kesenian ini, memaksa Srimulat menjelma lebih dari sekadar kelompok pertunjukan.
Srimulat laksana sebuah sub-kultur yang tumbuh sebagai penanda zaman, lengkap dengan tradisi Jawa yang dipegang sebagai penyangga utama.
