Setelah Bunuh 8 Polisi, Preman Paling Diburu di India Akhirnya Tumbang di Timah Panas

Setelah bunuh 8 polisi, preman paling dicari di India Vikas Dubey, tewas saat digiring ke kantor polisi Jumat (10/7/2020).

Editor: Heri Prihartono
pixabay.com
Ilustrasi 

Para pejabat kepolisian juga mengatakan tim pengawasan sedang memindai lebih dari 500 ponsel dan untuk mengambil informasi terkait Dubey.

Hadiah uang tunai awal sebesar Rs 50.000 ditawarkan untuk pemberi informasi.

Anggota Polsek Chaubeypur Vinay Tiwari, yang diduga memberi informasi pada Dubey, juga diskors.

5 Juli

Polisi mengatakan Vikas Dubey secara ilegal menggunakan kendaraan pemerintah untuk berkeliaran.

Polisi Lucknow telah menemukan kendaraan pemerintah dari rumah saudara.

Polisi mengatakan Dubey biasa menggunakan kendaraan ini untuk berkeliaran untuk memberi kesan bahwa itu diberikan kepadanya oleh pemerintah.

Pada hari yang sama, ibu Dubey, Sarla Devi, mengatakan kepada pihak berwenang untuk "menembaknya di mana pun dia berada".

Polisi juga menangkap kaki tangan Vikas Dubey, Daya Shankar Agnihotri setelah ia menderita luka tembak.

6 Juli

Ajudan Vikas Dubey, Daya Shankar Agnihortri mengkonfirmasi kepada polisi bahwa Dubey telah menerima panggilan telepon, sebelum tim polisi mencapai desa Bikru untuk menangkap gangster itu.

Terungkap bahwa Anggota Polsek Chaubeypur, Vinay Tiwari mengatakan kepada para petugas untuk memutus aliran listrik selama penyergapan, agar polisi agar tidak menembak.

Sebuah penyelidikan dimulai terhadap semua anggota Polsek Chaubeypur.

Tiga polisi juga diskors.

Jumlah hadiah untuk informasi tentang keberadaan Dubey meningkat menjadi Rs 2,5 lakh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved