Sejarah Berdirinya Pasar Keluarga, Sempat Beroperasi di Tugu Juang Kemudian Berpindah
Tetapi pasar tradisional selalu memiliki pelanggan setia, baik itu ibu rumah tangga maupun pedagag yang menjualnya kembali.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
lihat foto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pasar tradisional selalu identik dengan teriakan-teriakan penjual untuk memanggil pelanggan, meskipun pasar tradisional juga identik dengan kotor, bau becek.
Tetapi pasar tradisional selalu memiliki pelanggan setia, baik itu ibu rumah tangga maupun pedagag yang menjualnya kembali.
Satu di antara pasar tradisional di Kota Jambi yang dibahas kali ini adalah Pasar Keluarga.
• Aksi Nyeleneh IRT Ini, Habis Mencuri Emas Bukan Sembunyi Tapi Malah Live Streaming di Media Sosial
• BREAKING NEWS Seorang Siswa SMP di Bungo Dikabarkan Tenggelam Saat Berenang Bersama
• 60 Persen Perajin di Provinsi Jambi Terdampak Covid-19, Bagaimana Solusinya?
Pasar Keluarga adalah salah satu pasar tradisional swasta di Kota Jambi, yang terletak di Jalan HOS Cokroaminito, Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Pasar ini berdiri pada tahun 1977, dibangun pertama kali di Tugu Juang. Tetapi karena tidak ramai pengunjung berpindah tempat di Simpang III Sipin dan dibangun oleh lurah pada tahun tersebut.
Pasar ini mulai buka pada pukul 06.00 dan tutup pada pukul 17.00. Pasar ini mulai ramai pada pagi hari sebelum berangkat kerja maupun siang hari terutama pada hari Sabtu dan Minggu.
Meskipun banyak telah di bangun pasar modern dan meskipun Pasar Keluarga ini tidak terlalu besar dan harganya juga tidak semurah Pasar Angso Duo tetapi pengunjung yang datang selalu ramai.
Pasar ini dinamakan pasar keluarga karena pasar ini pada awalnya yang berjualan hanyalah para keluarga seperti kakak, abang, adek, sepupu, acik dan lain sebagainya, dengan berjalan nya waktu mulai banyak masyarakat lain yang berjualan untuk mencari nafkah.
