Kemarau Diprediksi Juli hingga September, Dinas Kehutanan Sebut Provinsi Jambi Siap Hadapi Karhutla
Terkait kegiatan, rehabilitasi kawasan hutan bekas kebakaran tahun 2015 dan 2019 lalu, menurut Bestari tetap berjalan. Tetutama di Tahura dan Londrang
Penulis: Zulkipli | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJANBI.COM, JAMBI - Musim kemarau di Provinsi Jambi diprediksi terjadi pada Juli hingga September. Pemprov Jambi sendiri sudah siap menghadapi bencana Karhutla.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Ahmad Bestari. Dikatakan Bestari kesiapan Provinsi Jambi sejauh ini sangat siap.
"Status kita sudah siaga, kemarin kita sudah apel siaga bersama," ujarnya, Sabtu (11/7/2020).
• Penumpang Kapal dari Batam yang Positif Rapid Test Turun dalam Kondisi Hidung Berdarah
• Miris, Akibat Suka Tokoh Kartun di Film, Bocah 4 Tahun Melompat dari Lantai 2, Mengira Bisa Terbang
• Upacara Peringatan HUT RI 17 Agustus Tahun Ini Berbeda, Pemprov Jambi Berkirim Surat ke Pusat
Selain itu Kata Bestari, dengan adanya peralatan aplikasi asap digital dengan CCTV yang diisisiasi Polda ini sangat membantu tim dalam memantau munculnya Karhutla. Dalam dua minggu terakhir asap digital sudah memperlihatkan fungsinya dengan baik.
"Jadi begitau kelihatan terdeteksi ada kebakaran, cepat sekali bisa kita tangani, dalam hitungan jam tim bisa sudah melakukan pemadaman," sebut Bestari.
Dishut sendiri telah memasang CCTV di Tahura dan akan dipasang lagi di Londrang.
"Informasi terakhir tower sudah, kanera sudah dipasang, tinggal menyambungkan dengan aplikasi," imbuhnya.
Terkait kegiatan, rehabilitasi kawasan hutan bekas kebakaran tahun 2015 dan 2019 lalu, menurut Bestari tetap berjalan. Tetutama di Tahura dan Londrang.
"Kita kan ada izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) itu kewajibanya nanam. Di sana ada PLN, PetroChina, kita arahkan ke sana. BRG dan kita sendiri juga ada demplot sendiri di sana," pungkasnya.