Tata Cara dan Niat Sholat Jumat, Ada Bacaan Sunnah Qobliyah & Ba'diyah, Ini Amalan yang Mengerjakan

Berikut ini artikel seputar Tata Cara dan Niat Sholat Jumat, Ada Bacaan Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah serta Keutamaan dan Amalan.

Editor: Tommy Kurniawan
HANDOVER
Jadwal sholat 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini artikel seputar Tata Cara dan Niat Sholat Jumat, Ada Bacaan Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah serta Keutamaan dan Amalan.

Jangan sampai lupa, dibawah ini ada Tata Cara dan Niat Sholat Jumat paling lengkap.

Seperti diketahui keutamaan hari Jumat dalam Islam adalah hari Jumat merupakan penghulunya hari (sayyidul ayyam).

Hari Jumat pun oleh umat beragama Islam dianggap sebagai hari istimewa, hal ini karena Nabi Adam As diciptakan pada hari Jum’at serta dimasukkannya beliau ke dalam surga.

Selain itu, pada hari Jumat juga hari saat nabi Adam dikeluarkan dari surga menuju bumi, serta terjadinya kiamat yang juga akan terjadi di hari Jum’at sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadist. Dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah bersabda,

Sesungguhnya diantara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan pada hari itu pula Adam diwafatkan, di hari itu tiupan sangkakala pertama dilaksanakan, di hari itu pula tiupan kedua dilakukan”. (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).

Pada hari Jum’at juga diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan dosa-dosa diampuni hingga hari Jum’at berikutnya bila kita bertaubat dan memperbanyak membaca istighfar.

Sehingga hikmah Sholat Jumat sangat besar sekali.

Niat Sholat Jumat dalam Bahasa Arab dan Latin, Serta Sunah, Hukum & Syarat Sebelum Sholat Jumat
Keutamaan Sholat Jumat, Waktu Mustajab Berdoa & Dosa Diampuni, Lengkap Niat Serta Doa Sholat Jumat (SRIPOKU.COM/ANTON)

Niat dan Tata Cara Sholat Jumat

Dari rangkuman Sripoku.com tentang bagaimana tutunan Sholat Jumat bagi seorang lelaki yang telah balig, berikut tata caranya:

Cara Sholat Jumat

Dilansir dari bersamadakwah, sholat Jumat disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah, tidak sah jika sendirian.

Adapun jumlah minimal jamaahnya, para ulama berbeda pendapat.

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari’ bahwa ada 15 pendapat para ulama.

Pendapat paling kuat menurut Sayyid Sabiq adalah, ia telah sah meskipun hanya diikuti dua orang atau lebih.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved