Lebih dari 60.000 Kasus Covid di Indonesia, 86 Dokter dan 146 Perawat di Jatim Positif Virus Corona

"Kami mendapatkan data konfirmasi positif 1.301 orang, sehingga totalnya menjadi 60.695 orang," ujar Yurianto. Adanya 1.301 kasus baru diketahui

Editor: Suci Rahayu PK
Shutterstock
Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sudah melewati angka 60.000 orang hingga hari ini, Jumat (3/7/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat pukul 12.00 WIB, jumlah tersebut disebabkan adanya 1.301 kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Penambahan kasus baru itu menyebabkan kini ada 60.695 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Jumat sore.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (DOC/BNPB)

"Kami mendapatkan data konfirmasi positif 1.301 orang, sehingga totalnya menjadi 60.695 orang," ujar Yurianto.

Adanya 1.301 kasus baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 22.281 spesimen dari 16.838 orang.

Ini berarti satu orang bisa diambil spesimen lebih dari sekali.

Coba Pikat Hati Tamara Bleszynski, Hotman Paris Sampai Rela Gadai Berlian dan Kirim Lamborghini

Hasilkan Puluhan Kilo Ikan, Warga Kerinci Bantah Ahan Rusak Ekosistem Sungai

Total sudah ada 871.436 spesimen yang diperiksa dari 519.970 orang yang diambil sampelnya.

Setidaknya ada lima provinsi yang mencatat kasus baru Covid-19 dalam jumlah tinggi. Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan penambahan terbanyak dengan 353 kasus baru.

Berikutnya, Sulawesi Selatan dengan 180 kasus baru.

Kemudian, ada DKI Jakarta dengan 140 kasus baru, Jawa Tengah dengan 134 kasus baru, dan Kalimantan Selatan dengan 110 kasus baru.

Data pasien sembuh dan meninggal

Berdasarkan data dalam periode yang sama, ada penambahan 901 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total ada 27.568 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan tidak lagi terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, Yurianto masih menyampaikan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 2 - 3 Juli 2020, ada penambahan 49 pasien Covid-19 yang tutup usia.

"Sehingga totalnya ada 3.036 orang," ujar Yurianto.

Data ODP dan PDP

Menurut Achmad Yurianto, saat ini sudah semua provinsi atau 34 provinsi di Indonesia mencatat adanya kasus Covid-19.

Secara khusus, ada 453 kabupaten/kota yang terdampak penularan virus corona.

Jumlah ini bertambah satu daerah ketimbang data kemarin.

Pemerintah juga mencatat ada 38.767 orang yang berstatus orang dalam pemantauan atau ODP.

Kemudian, diketahui ada 13.609 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP.

Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/aww.)

86 Dokter dan 146 Perawat di Jatim Positif Covid-19

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menyatakan jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19 terus bertambah.

Ketua IDI Jawa Timur dr Sutrisno mengatakan, terdapat 86 dokter yang dinyatakan positif Covid-19 hingga saat ini.

"Sampai sekarang, per hari ini sudah ada 13 dokter yang meninggal dunia karena Covid-19," kata Sutrisno saat dihubungi, Jumat (3/7/2020).

Selain itu, Sutrisno mengatakan, sebanyak 146 perawat di Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19.

"Dari data itu, ada 11 orang di antaranya meninggal dunia," ujar dia.

Jumlah tenaga medis yang positif Covid-19 itu tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Namun, jumlah tenaga medis yang paling banyak positif Covid-19 ada di Kota Surabaya.

"Dokter dan tenaga medis yang positif Covid-19, paling banyak ada di Surabaya," kata dia.

Sutrisno menyebut, tingginya angka kematian tenaga medis akibat Covid-19 di Jawa Timur sangat mengkhawatirkan.

Beban tenaga medis semakin berat karena bertaruh nyawa di garda depan.

Sutrisno meminta pemerintah daerah di Jawa Timur terus berbenah agar tak ada lagi tenaga medis yang meninggal karena Covid-19.

"Ada banyak hal yang mesti harus dibenahi. Ini cukup berat karena kematian tenaga medis terus bertambah dan angkanya cukup tinggi," ujar dia.

Pencairan insentif tenaga medis Sutrisno juga mengingatkan pemerintah segera mencairkan insentif untuk tenaga medis yang merawat pasien Covid-19.

Apalagi sudah banyak tenaga medis yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19, namun sampai saat ini belum mendapat insentif dari pemerintah.

Ia berharap, proses adminisitrasi yang terkesan rumit dan berbelit bisa dipermudah.

Sehingga insentif segera diterima tenaga medis.

"Tenaga medis sangat layak mendapat apresiasi dari pemerintah, baik tenaga medis yang ada di RS pemerintah maupun swasta," kata dia.

Menurutnya, insentif tersebut juga diterima tenaga medis yang bertugas di rumah sakit swasta yang ditunjuk sebagai rujukan Covid-19.

"Kalau lihat di Kepmenkes itu, tenaga medis di RS non oemerintah juga dapat. Itu juga dikuatkan dengan SK Gubernur bahwa RS yang masuk kriteria RS rujukan, tenaga medisnya dapat (insentif)" jelas Sutrisno.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Kasus Covid-19 RI Lewati 60.000 Setelah Bertambah 1.301 Pasien",  dan "86 Dokter dan 146 Perawat di Jatim Positif Covid-19, Angka Kematian Tinggi", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved