Berita Nasional

Erick Thohir Sebut Korupsi di BUMN Merajalela, Ngaku Akan Ambil Langkah Tegas Ini dan Tak main-main

Erick Thohir Sebut Korupsi di BUMN Merajalela, Ngaku Akan Ambil Langkah Tegas Ini dan Tak main-main

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (29/1/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka-bukaan ke publik mengenai korupsi yang merajalela di Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).

Bahkan, eks pemilik klub Inter Milan ini sampai mengambil langkah tegas, di antaranya merampingkan jumlah BUMN. 

Menteri BUMN Erick Thohir dalam peresmian logo baru BUMN mengatakan ada 53 kasus korupsi yang melibatkan perusahaan negara di tahun ini.

Nasib 2 Pegawai Starbucks Jakarta Utara yang Intip Payudara Pelanggannya dari CCTV, Langgar UU ITE

Ingin Jadi Astronot? Ini Harus Kamu Persiapkan, Salah Satunya Olahraga

SEDANG TAYANG Final PBSI Home Tournament Pukul 15.00 WIB, Praveen Jordan/Melati Daeva

Reaksi Menkes Terawan Jadi Sorotan Saat Ditanya Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Langsung Masuk Mobil

Erick Thohir mengungkapkan penyebab persoalan korupsi di BUMN ini kian marak akibat campur aduk antara penugasan Pemerintah dan bisnis.

"Jadi ada peran ganda, BUMN perusahaan yang harusnya mengelola bisnis tapi di sisi lain harus menjadi pelaksana penugasan Pemerintah," katanya.

Pengusaha media massa ini mengaku sedang melakukan pemetaan untuk menghilangkan kasus korupsi BUMN yang merajalela tersebut.

Dia menyebut akan membagi peran BUMN dalam tiga jenis di antaranya BUMN yang murni berfungsi ekonomi, BUMN yang fokus pelayanan publik, serta ada yang menjalankan keduanya.

“Telkomsel itu pure nilai ekonomi, bersaing tanpa suntikan dari Pemerintah. Kemudian ada yang padamu negeri seperti Pupuk Indonesia, dia full disubsidi, sama seperti PLN subsidi besar. Dan yang mix itu seperti BRI,” ujarnya.

Erick Thohir menegaskan BUMN yang mengemban proyek Pemerintah, pembukuannya harus terpisah supaya tidak mengganggu arus kas perusahaan tersebut.

Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir (Instagram @erickthohir)

"Ini sedang kita re-mapping supaya direksi KPI-nya jelas. Dan tidak iri-irian satu sama lain. Ini sudah didiskusikan juga dengan Kemenkeu," paparnya menambahkan.

Menteri BUMN meyakini akan membangun ekosistem yang sehat demi membangun ekonomi bangsa Indonesia yang lebih baik.

Langkah itu harus dan sudah dilakukan seperti transformasi, restrukturisasi, dan konsolidasi dalam merampingkan struktur BUMN.

Perusahaan BUMN dari sebelumnya berjumlah 142 kini menjadi 107, Erick juga berencana merampingkan lagi jumlah BUMN hingga tersisa hanya 70 perusahaan, beberapa perusahaan yang tak sejalan core bisnis induknya akan ditutup.

Teriakan Bubarkan PKI Menggema di Depan Gedung DPRD Provinsi Jambi

Dapat Catatan Penting Dari BPK, BPKAD Sarolangun Janji Segera Menyelesaikannya

Trik Whatsapp Cara Menghilangkan Status Sedang Mengetik hingga Tips Whatsapp Hack Lokasi Pasangan

Biasa Sudah Cair Bulan Ini Gaji-13 PNS, Polri dan TNI, Ini Jawaban Jajaran Sri Mulyani Mengenai Itu

Erick Thohir
Erick Thohir (Tribun Kaltim Official)

Jarak Bulan Bertambah Jauh Dari Bumi, Ada Apa? Apakah Bulan Akan Menghilang?

Sel Tahanan di Polres Muarojambi Penuh, Kapolres Minta Napi dan Tahanan Jaksa Dipindahkan ke Lapas

VIDEO Viral Penampakan Tuyul di Media Sosial, Begini Fakta Sebenarnya, Sempat Bikin Resah Warga

Sebelum Meninggal Dunia, Pasien Corona Batanghari Ternyata Sempat Perjalanan dari Palembang

Terungkap 2 Alasan Erick Thohir Tak Takut Diancam Saat Rombak Direksi BUMN, Sosok Jokowi Disinggung

Sementara itu diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengaku kerap berkonsultasi dengan kementerian terkait saat memilih jajaran direksi di perusahaan pelat merah.

Erick pun mencontohkan, dalam memilih direksi BUMN Karya, dia harus berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved