Belum Hilang Virus Corona, Kini Ilmuwan Temukan Virus Baru Mematikan di China, Berpotensi Pandemi!

Virus yang oleh para peneliti disebut G4 EA H1N1 itu, dapat tumbuh dan berkembang biak di sel-sel yang melapisi saluran udara manusia.

Editor: Tommy Kurniawan
Wityfeed
kepala babi 

TRIBUNJAMBI.COM - Belum mampu ditangani virus corona, kini para ilmuan kembali menemukan virus mematikan di China.

Bahkan para ilmuan ini menyebutkan bahwa jenis virus flu babi ini bisa menjadi pandemi di China.

Mereka mengatakan bahwa virus tersebut muncul dan dibawa oleh babi, tetapi berpotensi menginfeksi manusia.

Para peneliti khawatir bahwa virus tersebut dapat bermutasi lebih lanjut sehingga dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang, dan memicu wabah global.

Dilansir bbc.com, Selasa (30/6/2020), para ilmuwan menerangkan bahwa virus ini tidak berdampak secara langsung pada manusia saat ini.

Teriak Via Vallen Histeris hingga Ucap Istighfar Lihat Mobil Alphardnya Terbakar: Astaga, Tolong!

Mobil Alphard Via Vallen Hangus Terbakar, Dikabarkan Sudah Diamankan di Kantor Polisi

Promo Alfamart & Indomaret s/d 2 Juli 2020, Lengkap Minyak Goreng, Beras, Diapers, Personal Care

Rocky Gerung Anggap Jokowi Marah sebagai Drama Korea, Bahas Episode Selanjutnya: Tukar Tambahlah

Namun ia memiliki semua ciri yang sesuai untuk dapat menginfeksi manusia sehingga membutuhkan pemantauan ketat.

Karena virus ini tergolong baru, manusia dikhawatirkan hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali kekebalan.

Influenza adalah satu dari berbagai macam jenis penyakit yang diwaspadai para ahli, bahkan ketika dunia masih berusaha untuk mengakhiri pandemi virus corona saat ini.

Pandemi flu terakhir yang dihadapi dunia sebelum Covid-19 adalah wabah flu babi pada tahun 2009 yang dimulai di Meksiko .

Namun ternyata wabah ini tidak begitu mematikan seperti yang ditakutkan pada awalnya.

Sebagian besar karena banyak orang yang lebih tua memiliki kekebalan terhadap virus itu.

Disinyalir kekebalan tersebut dapat menghalau virus yang diduga memiliki kemiripan dengan virus flu lain yang telah beredar bertahun-tahun sebelumnya.

Babi
Babi (TRIBUNJAMBI/USMAN ABDULLAH)

Berkaitan dengan hal tersebut, jenis flu baru yang telah diidentifikasi di China, dikatakan mirip dengan flu babi pada tahun 2009 tersebut, tetapi dengan beberapa perubahan baru.

Namun sejauh ini, virus baru itu tidak menimbulkan ancaman besar, tetapi Prof Kin Chow Chang dan rekan-rekan yang telah mempelajarinya, mengatakan virus ini harus terus diawasi.

Virus yang oleh para peneliti disebut G4 EA H1N1 itu, dapat tumbuh dan berkembang biak di sel-sel yang melapisi saluran udara manusia.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved