Jokowi Jengkel, Ada yang Anggap Covid-19 Biasa Saja, Terungkap dari Video Sekretariat Presiden

Jokowi Jengkel, Ada Menteri yang Tidak Peduli Krisis Covid-19, Terungkap di Video Unggahan Seskab

Editor: Deni Satria Budi
Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden Jokowi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sekretariat Presiden mengunggah sebuah video saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kejengkelannya.

Dalam rapat kabinet tertutup, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kejengkelan. Presiden mengungkapkan kembali rencana reshuffle ini saat memberi arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6) lalu.

Dalam video unggahan Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan situasi krisis yang dihadapi Indonesia dan sejumlah negara akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Situasi tersebut harus dipahami oleh setiap menteri yang bekerja di bawahnya, sebab jika tidak presiden tidak segan untuk melakukan reshuffle.

Insentif Kartu Prakerja Cair, Lima Syarat Ini Harus Dipenuhi Agar Insentif Kartu Sakti Jokowi Cair

Sukses Jadi Pebisnis, Sandiaga Uno Beberkan 4 Peluang Usaha Terbaik di Tengah Covid-19, Apa Saja Ya?

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini engga punya perasaan? Suasana ini krisis!," kata Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu (28/6).

Memang Presiden Joko Widodo tidak menunjuk secara spesifik instansi atau institusi mana yang dia anggap tidak peduli dengan krisis akibat virus corona di Indonesia sehingga membuat dirinya jengkel dan mengancam reshuffle.

Berdasarkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ekonomi dunia akan mengalami kontraksi 6% hingga 7,6%. Prediksi ekonomi yang terkoreksi juga disampaikan bank dunia hingga 5%.

Kondisi tersebut harus dipahami oleh pejabat negara. Jokowi bilang, pejabat negara memiliki tanggung jawab terhadap 267 juta penduduk Indonesia.

Dihujat Karena Beri Ucapan Selamat Ultah Buat Jokowi, Begini Reaksi Baim Wong ke Penghujatnya

Lowongan Kerja di Bank BRI, Berikut Syarat dan Besaran Gaji, Terima Mulai Tamatan SMA!

Oleh karena itu kerja pemerintah dalam masa pandemi harus mencerminkan kondisi luar biasa. Namun, sejumlah kebijakan dinilai lambat dalam menanggapi situasi yang ada saat ini.

Jokowi meminta tak ada hambatan dalam mengatasi pandemi beserta hambatannya. Termasuk hambatan regulasi dan kerja menterinya.

"Langkah apapun yang extra ordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffe. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," terang Jokowi.

Jokowi menegaskan perlunya kecepatan dalam tindakan saat menangani pandemi Covid-19. Bahkan bila memerlukan payung hukum, Jokowi menjanjikan akan membuat secara cepat.

Tren Sepeda saat Pandemi, Pedagang Kewalahan Layani Konsumen

Postingan Krisdayanti Jadi Sorotan Usai Yuni Shara 4 Kali Ucapkan Selamat Ultah untuk Azriel

Sumber : Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved