Uptade Covid-19 Dunia Sabtu (27/6) - 9,9 Juta Kasus Terinfeksi, AS Brazil Rusia Kumulatif Terbanyak
Sudah 6 bulan sejak kasus Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China dan kasus baru masih dilaporkan setiap harinya.
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus virus corona masih terus mengalami perkembangan dari hari ke hari.
Sudah 6 bulan sejak kasus Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China dan kasus baru masih dilaporkan setiap harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, Sabtu (27/6/2020), jumlah kasus virus corona di dunia adalah sebanyak 9.904.963 (9,88 juta) kasus.
Kemudian, jumlah kasus kematian yang dilaporkan sebanyak 49.,866 kasus dan pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 5,357,840 (5,34 juta) orang.
Adapun jumlah kasus aktif hingga kini adalah sebanyak 4.044.268 (4,04 juta) kasus, yaitu 3.986.667 (3,99 juta) dengan kasus ringan dan 57.601 dengan kondisi serius.
Jumlah kasus kumulatif terbanyak secara global masih dicatatkan oleh AS, yaitu dengan lebih dari 2,5 juta kasus, disusul Brazil, Rusia, India, dan Inggris.
Berikut adalah perkembangan terbaru dari sejumlah negara terkait dengan jumlah dan kondisi pandemi virus corona:
• Pemain Liverpool Masuk Daftar Dijual - Xherdan Shaqiri Dipatok Rp 441,4 M, Dejan Lovren, Naby Keita
• Ramalan Kesehatan Zodiak Sabtu (27/6) - Pisces Waspada Pencernaan, Leo Makan Lebih Banyak
Indonesia
Pada hari Jumat (26/6/2020), pemerintah Indonesia mengumumkan 1.240 kasus baru virus corona yang terjadi.
Dengan penambahan kasus tersebut, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Indonesia pun menjadi sebanyak 51.427 kasus dan tetap menjadi yang tertinggi di antara negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Adapun jumlah pasien sembuh juga mengalami peningkatan sebanyak 884 orang atau total 21.333 orang.
Sedangkan jumlah total kasus kematian adalah sebanyak 2.683 atau mengalami peningkatan sebanyak 63 kasus dari hari sebelumnya.
Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 448 kabupaten/kota di Indonesia.
Brazil
Brazil memulai uji coba pada manusia untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh University of Oxford.
