Global Hawk, Drone Canggih Korea Selatan Bisa Intai Kim Jong Un di Persembunyian, Ini Kelebihannya

Angkatan Udara (AU) Korea Selatan berencana mengoperasikan pesawat tanpa awak canggih Global Hawk paling cepat bulan depan, di tengah ketegangan

Editor: Suci Rahayu PK
af.mil
Global Hawk, UAV Pengintai Korsel 

Tetapi, AU Korea Selatan membantah laporan itu.

"Penerbangan itu adalah bagian dari program pelatihan yang sedang berlangsung," kata seorang perwira AU Korea Selatan seperti dikutip Yonhap.

"Kami sedang berupaya menerjunkan aset secara normal".

Yang jelas, sebagai salah satu platform intelijen paling canggih di dunia, pesawat nirawak buatan Northrop Grumman mampu melakukan misi pengintaian selama 40 jam pada suatu waktu dengan ketinggian sekitar 20 kilometer di atas permukaan laut.

Dilengkapi dengan teknologi sensor radar pengawasan Bumi multi-platform state-of-the-art, Global Hawk bisa melakukan tugas-tugas intelijen hingga rentang 3.000 kilometer dan membedakan objek di tanah sekecil 30 sentimeter.

Global Hawk seharga US$ 220 juta (Rp 3,08 triliun), menurut majalah teknologi Wired, dirancang untuk mengumpulkan informasi intelijen secara real-time, dengan pencitraan gambar resolusi tinggi untuk segala cuaca dan medan, baik siang maupun malam.

Dengan panjang 14,5 meter, lebar sayap 39,8 meter, dan berat 6.781 kilogram, Global Hawk tidak memiliki kemampuan ofensif.

Meski begitu, pesawat tanpa awak ini bisa dioperasikan semi-otonom.

Sehingga, bisa menyelesaikan misi tanpa bantuan intervensi manusia.

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Mengenal Global Hawk, drone canggih Korea Selatan yang siap intai Korea Utara"

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved