Virus Corona

Sebanyak 1.500 Pekerja Rumah Potong Hewan Positif Covid-19, Jerman Ambil Langkah Lockdown

Lebih dari 1.500 pekerja dari rumah potong hewan di distrik Gutersloh dinyatakan positif Covid-19

Editor: Heri Prihartono
AFP/JOHN MACDOUGALL
Pejalan kaki melintas di depan grafiti yang menampilkan seorang wanita mengenakan masker di Berlin, Jerman, 31 Maret 2020. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi insipirasi seniman grafiti untuk memberikan peringatan dan motivasi bagi warga dalam menghadapi virus tersebut. 

TRIBUNJAMBI.COM, JERMAN - Lebih dari 1.500 pekerja dari rumah potong hewan di distrik Gutersloh dinyatakan positif Covid-19.

Daerah di negara bagian berpenduduk paling padat di Jerman telah 'dikurung kembali' setelah wabah virus corona menyebar.

Dikutip dari Sky News, wabah tersebut menyebar di rumah potong hewan paling terkenal di wilayah tersebut.

Curi Laptop saat Sedang Mabuk, Seorang Pemuda di Yogyakarta Babak Belur Dihajar Warga yang Emosi

Dikabarkan Dekat dengan Ayu Ting Ting, Aktor Didi Riyadi Beri Kejutan di Hari Ulang Tahun Ayu

Armin Laschet, Gubernur wilayah Rhine-Westphalia Utara mengatakan, penduduk di wilayah Guetersloh hanya boleh memiliki kontak dengan keluarga mereka sendiri atau satu orang dari luar.

Ratusan pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan di Jerman utara.
Ratusan pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan di Jerman utara. (Sky News)

Laschet menambahkan, bioskop, bar dan pusat kebugaran juga akan ditutup dalam upaya menahan penyebaran wabah.

Namun, restoran dapat terus melayani orang-orang dari rumah tangga.

Sekolah dan pusat pengasuhan anak telah ditutup minggu lalu sejak awal penyebaran wabah.

Penguncian lokal ini merupakan buntut melonjaknya nomor R negara itu menjadi 2,88.

Cari Suami di Jakarta Berujung Petaka, Wanita Malang Ini Diperkosa dan Nyaris Bunuh Diri

John Kei Bantah Perintahkan Anak Buahnya Serang Rumah Nus Kei, Kuasa Hukum ; tak Ada Alat Bukti

Artinya, virus tersebut diperkirakan menyebar secara eksponensial.

Gubernur mengatakan, langkah-langkah tersebut baru akan dicabut pada 30 Juni 2020.

Staf medis mendorong seorang pasien ke dalam helikopter medis Prancis NH90 dari RHC ke-1 (Resimen Helikopter Tempur ke-1) di Strasbourg, pada 30 Maret 2020, untuk dievakuasi ke rumah sakit Jerman di tengah pecahnya COVID-19.
Staf medis mendorong seorang pasien ke dalam helikopter medis Prancis NH90 dari RHC ke-1 (Resimen Helikopter Tempur ke-1) di Strasbourg, pada 30 Maret 2020, untuk dievakuasi ke rumah sakit Jerman di tengah pecahnya COVID-19. (FREDERICK FLORIN / AFP)

Namun hal tersebut dapat dilakukan bila situasinya membaik.

Ia juga tidak memberikan lebih detail mengenai bagaimana keberhasilan akan diukur.

Kementerian Kesehatan Jerman, Robert Koch Institute telah memperingatkan negara akan tetap waspada dalam beberapa minggu mendatang.

Ia menambahkan, meskipun ada pembatasan yang dicabut di seluruh negeri, virus masih beredar dan gelombang kedua mungkin terjadi.

Jerman telah dipuji secara luas atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona, setelah menerapkan langkah-langkah pengujian, penelusuran dan persiapan rumah sakit.

Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, pemasok otomotif, membuat topeng pelindung (masker) untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman. Senin (6 April 2020). (AFP/Friso Gentsch)
Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, pemasok otomotif, membuat topeng pelindung (masker) untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman, Senin (6/4/2020).  (AFP/FRISO GENTSCH)

Baca: Jerman Perpanjang Peringatan Perjalanan bagi 160 Negara

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved