John Kei Ditangkap
Mengintip Kekayaan John Kei, Punya Beberapa Rumah dan Mobil Seharga Miliaran Rupiah
Polisi masih menangani kasus penyerangan yang melibatkan John Kei dan 24 anak buahnya.
Dari sanalah John Kei mulai mengenal kehidupan malam. Ia bekerja dari satu pub ke pub lain. Pekerjaan di diskotek ini ia mulai kerjakan tahun 1988.
Sampai akhirnya bekerja menjadi Satpam di salah satu diskotek di Jalan Jaksa. Ia memperoleh gaji Rp 200.000 per bulan. "Tapi tiap bulan terima kertas aja karena banyak utang," ujar John Kei.

Tapi ia tak lama menjadi Satpam karena berkelahi dengan bosnya.
Dia menghancurkan semua barang-barang bosnya, lalu kembali ke kampung halamannya di Pulau Kei.
John Kei menceritakan bahwa ketika ia pulang ke kampung halamannya, kondisi keuangannya sudah jauh lebih baik.
Bahkan ibunya sampai terharu dengan apa yang bisa didapatkan John Kei. Dia kemudian kembali bekerja di Jalan Jaksa, lalu terlibat kasus pembunuhan di jalan jaksa di tahun 1992.
Dia divonis 5 tahun penjara, dan bebas pada tahun 1995. Menurut John Kei, setelah ia keluar penjara untuk pertama kalinya, saat itulah kekuatannya mulai terbangun.
Dia jadi memiliki anak buah, dan banyak orang mulai memilih bergabung dengannya. Hal itu membuatnya jadi seperti pimpinan geng.
Saat itu, John Kei mengklaim bahwa dirinya sudah memiliki pasukan di mana-mana. Di awal bisnisnya, John Kei paling anti dengan pekerjaan menjaga tempat hiburan.
"Jadi kalau saya ketemu pengusaha, you kasih kerjaan saya kerja. Tapi kalau kerja jadi security saya tidak," kata John Kei.

"Tapi kalau ada kerjaan jadi debt collector, itu pasti saya mau," ujar John Kei.
Makanya kemudian John Kei menggerakan anak buahnya untuk menjadi debt collector.
Ketika bisnisnya makin membesar, John Kei mengatakan punya 500 - 600 orang yang sangat setia kepadanya.
"Saya punya 500 - 600 orang yang kalau saya suruh pergi ke neraka, mereka pergi ke neraka," ujar John Kei.
Tapi di luar itu, John Kei masih memiliki banyak anak buah lain. Bahkan, kekuatan anak buah John Kei tak terbatas. Segalanya sesuai kebutuhan John Kei. "Kalau saya butuh berapa, maka mereka kumpul," ujar John Kei.