Virus Corona
Jenuh Bersama Pasangan saat Pandemi Covid-19, Dilaporkan 300 Pasangan di China Hendak Bercerai
Imbas pandemi Covid-19, kasus perceraian di China dilaporkan mengalami peningkatan drastis
TRIBUNJAMBI.COM - Imbas pandemi Covid-19, kasus perceraian di China dilaporkan mengalami peningkatan drastis
Imbas pandemi Covid-19, banyak pasangan di China yang mengajukan cerai terhadap pasangannya.
Sepertinya, "terjebak" hanya di rumah saja bersama pasangan meningkatkan intensitas konflik rumah tangga hingga berakibat meningkatnya angka perceraian.
• Ketika Kemunculan John Kei Dinanti-nanti Wartawan, Celetukan Ini Keluar saat Preman Bengis Itu Tiba
"Jumlah pasangan yang bercerai melonjak jika dibandingkan sebelumnya (wabah menyebar)," kata Lu seperti dilansir dari Kompas.com dan TribunBanyumas.com, Selasa (23/6/2020).
Belum diketahui apakah fenomena serupa juga akan ditemui di negara-negara lain yang juga menerapkan kebijakan masa karantina wilayah.
• Sukses di Indonesian Idol X, Ziva Magnolya Beri Kejutan di 26-06-2020, Spesial buat Penggemarnya!
Di Indonesia, masa pembatasan sosial baru berjalan selama tiga minggu belakangan.
Namun, kejadian pertengkaran antara suami istri bukan hal yang aneh jika terjadi.
Menurut psikolog keluarga dan pernikahan, Nadya Pramesrasni, perceraian setelah karantina kemungkinan terjadi.
• Sampai Dapat Tawaran Sponsor dari Malaysia, Aurel dan Atta Halilintar Ingin Gelar Pernikahan di GBK
Karena adanya emptyness syndrome atau sarang kosong yang hadir di antara pasangan.
Seharusnya, sindrom ini terjadi di usia 50-60 tahun, di mana masing-masing individu sudah pensiun dan anak-anak sudah mulai hidup mandiri.
“Jadi tidak ada distraksi lain, benar-benar terlihat nyata semuanya,” ungkap Nadya.
Sebenarnya, konflik tersebut sudah hadir sebelum karantina terjadi.
Namun saat harus berada terus di rumah tanpa menjalani kegiatan lain, ditambah lagi intensitas pertemuan yang tinggi, membuat masalah semakin nyata.
• Jadi Profesi Idaman saat Lulus Sekolah, Ini Kisaran Gaji Prajurit TNI dari Tamtama Hingga Jenderal
Alih-alih takut menghadapi masalah selama karantina, Nadya menyarankan pasangan menjadikan ini sebagai momentum untuk merampungkannya.
Bila selama ini pasangan tak memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.