Berita Nasional

Menguak Sosok John Kei, Mafia yang Sudah Tobat Namun Kembali Ditangkap Polisi

Menguak Sosok John Kei, Mafia yang Sudah Tobat Namun Kembali Ditangkap Polisi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
John Kei 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Jadi sorotan peristiwa penganiayaan di dua tempat menghebohkan warga Jabodetabek, MInggu (21/6/2020).

Peristiwa pertama terjadi di Green Lake City, Tangerang Kota.

Dalam sebuah video amatir yang beredar, terlihat beberapa orang menyambangi sebuah rumah di Green Laket City. 

Gerombolan yang memakai topeng itu memecahkan kaca mobil. 

Mereka lalu menerobos gerbang perumahan yang sudah ditutup sekuriti. 

Peristiwa kedua terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat.

Sinopsis Film Doremi and You Tayang di TVRI, Film Musical Remaja yang Diperankan Devano Danendra

Anggota TNI Tewas Ditembak di Hotel, Pelaku Penembakan Diduga Oknum Perwira Marinir

Siswa SMP Tewas Dililit Ular Piton, Terungkap Alasan Piton Serang Manusia Menurut Panji Petualang

Update Covid-19 Per 22 Juni 2020 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu

Seorang warga yang belum diketahui identitasnya tewas dibacok di Jalan Raya Kresek, Cengkareng, Jakarta Barat.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi dari Polda Metro Jaya menangkap 25 orang. 

Dari 25 orang yang ditangkap ada nama John Kei. 

Polisi menangkap 25 orang termasuk John Kei di markas kelompok John Kei di Jalan Titian Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat, Minggu malam.

Mereka diduga terlibat kasus penganiayaan di Tangerang dan Jakarta Barat.

Saat menggeledah markas tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni 28 buah tombak, 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel.

Hingga berita ini ditulis, mereka masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Lalu, siapa John Kei?

Nama John Kei memang tak asing dalam kasus kriminalitas di Indonesia.

Dirinya tercatat pernah terlibat dalam kasus pembunuhan dan dikenal sebagai mafia.

"Dua orang yang diduga pelaku atas nama C dan JK (John Kei) ditangkap di Jalan Titian Indah Utama X pada jam 20.15, markas kelompok John Kei."  (Tribunnews - YouTube)

Bahkan, nama John Kei sempat disandingkan dengan mafia-mafia di Italia serta diberikan gelar "Godfather Jakarta".

Alasannya, dia mampu berbisnis layaknya mafia, tetapi jarang tersentuh aparat kepolisian.

Catatan Kompas.com, hanya satu kasus pembunuhan yang membuat John Kei mendekam di jeruji besi, yakni pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung (45).

Ayung merupakan seorang pengusaha perusahaan peleburan besi baja, PT Sanex Steel Indonesia (SSI), yang kini berubah nama menjadi PT Power Steel Mandiri.

Ayung diduga dibunuh pada 26 Januari 2012.

Anggota Dewan Digerebek Bersama Teman Wanitanya di Kamar Hotel, Saat Dites Positif Sabu

Update Covid-19 Per 22 Juni 2020 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu

Sinopsis Film The Prison Tayang Perdana di Trans 7, Mengisahkan Sindikat Narapidana yang Kabur

Jasad Ahmad Apit Tubuhnya Ditemukan Tertelungkup di Kubangan Lumpur, Masih Memegang Jaring

Saat itu, dia ditemukan tewas dengan 32 luka tusuk di bagian pinggang, perut, dan leher di dalam kamar 2701, Swiss-Belhotel.

Tak butuh waktu lama, polisi mengendus keterlibatan John Kei dan anggotanya dalam kasus pembunuhan tersebut.

Polda Metro Jaya kemudian menangkap lima anak buah John Kei yakni Tuce Kei, Ancola Kei, Chandra Kei, Deni Res, dan Kupra.

Kelimanya mengaku John Kei tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut, tetapi polisi yakin John terlibat dalam kasus itu berdasar pada keterangan saksi dan rekaman CCTV.

Hingga akhirnya, Pada 17 Februari 2012, Polda Metro Jaya menangkap John Kei di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur.

Penangkapan John disaksikan oleh sang adik, Tito Refra, yang tak sengaja berada di hotel itu saat ditangkap.

"Saat itu, saya pulang kantor bersama rekan satu kantor juga kami berempat ke sana, tempat tongkrongan kami karena ada live music saat datang itu sepi," kata Tito, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (18/2/2012).

Proses penangkapan John Kei pun tak memakan waktu lama, hanya 15 menit, kemudian dia dipapah oleh beberapa anggota kepolisian tak berseragam.

Apa Hubungan John Kei dan Ayung?

John Kei dan Ayung dekat sejak berkenalan di tahanan Polda Metro Jaya pada tahun 2007.

Saat itu, Ayung terlibat masalah identitas palsu, sedangkan John Kei tersandung persoalan perusakan di Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sejak itulah, keduanya menjadi dekat. Bahkan, John Kei kerap membantu Ayung jika ada permasalahan.

Dia bahkan tak segan membentak salah seorang anak buahnya, yang sempat menyerang pabrik Ayung di Tangerang.

Menurut sumber Kompas.com, sosok Ayung bagi John Kei bukan sekadar teman biasa.

Ayung telah dijadikan "tambang emas" oleh John Kei lantaran pengusaha muda itu terbilang royal dan tidak pernah macam-macam.

Sifat Ayung yang royal terhadap John Kei ini pun dibenarkan kuasa hukum Ayung, Carel Ticualu.

"Tidak ada persaingan di antara mereka. Saat John Kei perlu duit, minta ke Ayung dikasih. Kalau ada bisnis apa, dan dinilai Ayung visible, dia bantu dan ini berjalan terus. Saya juga agak aneh kalau John Kei sampai bunuh Ayung, apa nggak suatu kebodohan?" kata Carel, Selasa (28/2/2012) malam.

Nama John Kei disebut dalam pembunuhan Ayung lantaran sesaat sebelum pembunuhan terjadi, Ayung memang mendatangi John Kei di dalam kamar lokasi penemuan jenazah.

Namun, pertemuan tersebut memang tidak pernah diceritakan Ayung ke siapa pun.

Menurut sumber Kompas.com, pada siang harinya, Ayung mengaku akan bertemu dengan seorang menteri.

Sang kuasa hukum mengetahui kliennya berbohong dan dia sebenarnya akan bertemu John Kei malam itu.

"Tapi kalau pun dia mau ketemu, yah itu biasa saja buat saya. Karena John Kei kan sudah sangat dekat dengan Ayung," ucap Carel.

Berdasarkan hasil reka adegan yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya, John Kei diketahui berada di dalam kamar Ayung saat pembunuhan terjadi.

Saat anak buahnya menghabisi nyawa Ayung, John Kei saat itu duduk mengamati.

John Kei terlibat dalam kasus pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi motif yang lebih kuat dan lebih menguntungkan bagi John Kei ketimbang perkara jasa fee Rp 600 juta.

Keraguan motif pembunuhan Ayung itu salah satunya disampaikan oleh Wakil Direktur Reserse Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Nico Afinta.

"Kalau motifnya menagih utang atau menagih fee, cara yang mereka tempuh sudah sangat berlebihan. Sepengetahuan dia, tak ada kelompok penagih utang menempuh cara brutal seperti yang mereka lakukan," kata Nico, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 1 Maret 2012.

Sejumlah pihak menduga, pembunuhan Ayung diduga dilatarbelakangi oleh perseteruannya dengan Ho Giok Kie alias Arifin terkait bisnis di PT Sanex Steel.

John Kei dinyatakan bebas bersyarat

Atas keterlibatannya dalam pembunuhan Ayung, John Kei dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan divonis penjara selama 12 tahun pada akhir 2012.

Vonis tersebut lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa penuntut umum yakni pidana 14 tahun.

Pada 29 Juli 2013, Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan hukuman yang lebih berat kepada John Kei dari 12 tahun menjadi 16 tahun penjara.

Sehingga pada 2014, John Kei dipindah dari Rumah Tahanan Negara Salemba Jakarta, ke Lapas Permisan Nusakambangan.

Walaupun belum mendekam selama 12 tahun, John Kei dinyatakan bebas bersyarat pada 26 Desember 2019.

Keputusan bebas bersyarat berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor Pas-1502.PK.01.04.06 Tahun 2019 tanggal 23 Desember 2019.

Namun tak sampai setahun, John Kei kembali ditangkap polisi. Kali ini karena kasus penembakan di Green Lake City dan penganiayaan di Cengkareng.

Pengakuan Tobat John Kei

Kini ia pun menceritakan alasan dirinya mulai berubah kepada Andy F Noya yang datang untuk mewawacarainya.

John Kei kini telah mengubah tujuan hidupnya untuk menjadi pribadi yang berbeda saat keluar dari penjara.
Baru-baru ini, John Kei kembali ceritakan kisah masa lalu dan masa kini yang sudah mengalami banyak perubahan sejak mendekam di penjara.

Hal tersebut John Kei ceritakan pada acara Kick Andy yang diunggah melalui saluran YouTube Kick Andy Show pada Jumat (12/4/2019).

Pada kesempatan tersebut, John Kei menceritakan bagaimana dirinya bisa berubah dari pembunuh bengis menjadi sosok yang membawa perubahan satu penjara.

John Kei mengakui sejak remaja dirinya sudah mulai membunuh orang.

Andi F Noya bersama John Kei
Andi F Noya bersama John Kei (youtube kick andy)

Bahkan sang Godfather of Jakarta ini menegaskan tidak ada penyesalan setelah menghilangkan nyawa orang lain.

Menurut John Kei, dirinya yang saat itu justru merasa lebih hebat jika sudah berhasil membunuh orang.

Namun, John Kei menjelaskan jika dirinya tidak akan melukai orang lain jika orang tersebut tidak melukai dirinya.

Saat Andy menanyakan John Kei alasan sang pembunuh sadis ini berubah, John Kei pun menceritakannya.
Bermula saat John Kei ditempatkan di penjara khusus.

John Kei ditempatkan di dalam satu kamar dengan kamera yang mengintai sepanjang waktu.

Selain semua aktivitasnya terpantau oleh kamera, ia juga dilarang berinteraksi dengan napi lainnya.

Ia juga dibatasi untuk keluar dari sel selama satu jam saja dalam waktu satu hari.

Kunjungan keluarga pun dibatasi di lapas Nusakambangan. Hal itu harus dialami oleh John Kei selama masa tiga bulan.

Selama itu, awalnya John Kei memberontak dan ingin keluarkan. "Aku dengar bisikan, kamu ngapain teriak-teriak sampai tuli tidak ada gunanya. Bener saya denger sendiri," cerita John Kei pada Andy.

John Kei pun merenung dan ingin mati masuk surga tidak neraka, hal ini membuat dirinya semakin rajin membaca al kitab.

John Kei menegaskan semua terserah pada semua orang menilai perubahan dirinya.

"Orang mau ngomong apa itu urusan mereka tapi saya punya keyakinan dan saya yakin sampai mati saya melayani Tuhan," tegas John Kei.

John Kei sudah mempersiapkan jika keluar tidak akan tergoda.

"Kitab Injil Matius ayat 33 itu meyakinkan saya, kalau saya melayani Tuhan, Tuhan nggak mungkin lupa saya, Tuhan akan memberikan lebih dari yang aku butuhkan. Waktu yang akan membuktikan," jelas John Kei. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekam Jejak John Kei, Baru Bebas Bersyarat dalam Kasus Pembunuhan, Kini Ditangkap Lagi..."

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sosok John Kei, Mafia Tobat yang Kembali Ditangkap Polisi,

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved