Gara-gara Pulang Pukul 11.30 Malam, Ayah Ini Tega Bacok Anak Kandungnya Sendiri hingga Tewas
Namun kepolisian Iran membantah informasi ini menyatakan Rayhan sengaja membunuh putrinya karena honour killing.
Kami akan kembali ke Zaman Batu dan Es, ketika mereka hanya berburu dan membunuh binatang untuk bertahan hidup. Mereka tidak membunuh spesies mereka sendiri, " ujar seorang pengguna media sosial.
Namun sehari kemudian, Wakil Kepala Polisi di Provinsi Kerman, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Kolonel Kourosh Ahmad Yousefi pada kantor berita resmi, IRNA, membantah Rayhaneh dibunuh memakai kapak.
Menurutnya, kematian Rayhaneh tidak disengaja, saat ayahnya marah dan cekcok dengan putrinya, ayahnya melemparkan sebatang besi yang mengenai kepala gadis 22 tahun itu dan meninggal.
Dua hari sebelumnya, Fatemeh Barihi, 19, dipenggal suaminya pada 13 Juni di kota Abadan, Iran barat daya.
Fatemeh terpaksa menikah dengan sepupunya yang kejam pada usia 17 tahun.
Media pemerintah membenarkan pembunuhan keji ini.
Pembunuhan ini dari Fatemeh yang melarikan diri dari suaminya dan mengkhianatinya sehari setelah pernikahan mereka.
Pembunuh, Habib, 23, yang adalah sepupu Fatemeh, membawa senjata pembunuh, yang merupakan pisau berdarah, ke kantor polisi.
Di keluarga ini, tradisi honour killing sudah dialami bibi Fatemeh, yang dibunuh saudara laki-lakinya dan suaminya setelah mengajukan perceraian beberapa tahun yang lalu karena kecanduan suaminya. (*)
SUMBER: Serambi Indonesia
• Bawang Merah di Pasar Angso Duo Rp28 Ribu/Kg, Cabai Merah Menumpuk di Gudang