Perseteruan Militer India dan China Tak Berujung, Apa Sebabnya? Ada Pihak Luar Terlibat?

Krisis India-China kian memburuk pada Selasa (16/06). Tentara India mengatakan tiga tentaranya, termasuk seorang kolonel, tewas ketika terlibat

Editor: Suci Rahayu PK
GETTY IMAGES via BBC Indonesia
Serdadu China dan India (foto arsip). 

China mengklaim sebuah negara bagian India, Arunachal Pradesh, yang disebutnya sebagai Tibet Selatan.

Kedua negara juga berbeda pandangan soal garis perbatasan di beberapa sektor wilayah lain.

Garis Kontrol Aktual, atau LAC, di Ladakh memiliki penanda perbatasan yang tidak layak lantaran banyak terdapat sungai, danau, dan pegunungan dengan puncak salju.

Ini berarti garis perbatasan yang memisahkan tentara keduanya dapat bergeser sehingga para tentara rentan bertikai.

Beberapa perundingan yang digelar kedua negara dalam 30 tahun terakhir gagal memecahkan sengketa perbatasan ini, namun cukup berhasil dalam menegakkan stabilitas wilayah.

Membangun infrastruktur Untuk menyokong tentara yang dikerahkan ke wilayah tersebut, India dan China sama-sama membangun infrastruktur seperti rel kereta api dan jalan darat.

India tertinggal dari China soal ini. Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, India mulai membangun puluhan jalan sepanjang LAC.

India kini mengejar target untuk menyelesaikan pembangunan jalan-jalan tersebut pada Desember 2022.

Salah satu jalan menuju Lembah Galwan, tempat konflik saat ini.

China juga telah membangun jalan dan infrastruktur di sebuah area, yang lokasinya penting secara strategis bagi Beijing karena jalan itu menghubungkan Provinsi Xinjiang dengan bagian barat Tibet.

Kekuatan global vs kekuatan regional

Ekonomi China hampir lima kali lipat lebih besar dari India.

China memandang dirinya sebagai pengganti Amerika Serikat dalam hal dominasi dunia.

Di sisi lain, India memiliki visi untuk mewujudkan tatanan dunia multipolar, seraya berharap mengemban peran yang signifikan dalam tatanan tersebut.

Politisi dan analis India terkadang bicara seolah-olah kekuatan India dan China seimbang, tanpa mengakui kemajuan luar biasa yang telah ditorehkan China.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved