Update Covid-19 Dunia Rabu (17/6) - 8,2 Juta Kasus, Kemunculan Klaster Baru di beijing

total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 8.248.185 (8,2 juta) kasus hingga Rabu (17/6/2020) pagi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.298.97

Editor: Suci Rahayu PK
AP/Dmitry Serebryakov
Foto ini menunjukkan kuburan baru di pemakaman Butovskoye, yang berfungsi sebagai salah satu tempat pemakaman bagi mereka yang meninggal karena virus corona, di Moskwa, Rusia. Cara Rusia menghitung kematian selama pandemi virus corona bisa menjadi salah satu alasan mengapa jumlah kematian resminya jauh di bawah banyak negara lain, bahkan ketika Rusia melaporkan sedikitnya 511.000 infeksi, hanya di belakang Amerika Serikat dan Brasil. 

10. Jerman, 188.382 kasus, 8.910 orang meninggal, total sembuh 173.100.

Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/aww.)

Klaster Baru Muncul di Beijing

Kasus baru virus corona atau covid-19 muncul lagi, pihak berwenang di Beijing China menggambarkan bahwa kondisi wabah virus corona "sangat parah".

Sebelumnya, Beijing tidak melaporkan adanya kasus baru selama 56 hari berturut turut hingga sebuah klaster baru diidentifikasi, Kamis (11/6/2020).

Pada hari Sabtu (13/6/2020), Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pun mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa seluruh kasus baru yang diidentifikasi telah diisolasi dan tengah dirawat.

Selain itu, penelusuran kontak dan pengurutan genetik dari sampel juga tengah dilakukan untuk memahami lebih lanjut sumber klaster dan hubungan antar kasus.

Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Dr Mike Ryan mengatakan, penting mencari faktor-faktor risiko spesifik, situasi, perilaku, dan konteks, dimana penularan telah terjadi di klaster-klaster tersebut, untuk mencegah terjadinya wabah yang lebih luas.

Kartel Besar Kuasai Laut Indonesia, Susi Pudjiastuti: Banyak Kapal Asing Merampok Hasil Laut

Wanita Berbulu Lebat dan Berkumis Tipis Ternyata Punya Gairah Seksual Tinggi? Berikut Faktanya

Tetap waspada

Mengutip CNBC, (15/6/2020), Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove mendesak kewenangan kesehatan untuk tetap waspada dengan banyaknya negara yang menghadapi kemunculan kasus-kasus baru virus corona.

"Seluruh negara harus tetap siap. Jadi, sangat penting bagi negara-negara untuk memiliki sistem yang dapat mengidentifikasi kasus terduga dengan cepat dan melakukan pemeriksaan," kata Verkhove.

Pihaknya meminta negara-negara untuk memastikan tes, isolasi, penelusuran kontak, dan karantina agar kemunculan kasus-kasus baru dapat dikendalikan dengan cepat.

"Semua negara harus bersiap dengan episenter itu dan mencegah kemungkinan menjadi tempat selanjutnya bagi kasus-kasus baru untuk muncul," tambahnya.

Kondisi di Beijing

Kemunculan kasus-kasus baru pun membuat kewenangan di Beijing melakukan sejumlah langkah cepat.

Beberapa bagian dari ibu kota China dipagari pada Senin (15/6/2020), dengan pos pemeriksaan keamanan yang didirikan di kompleks perumahan dan orang-orang berisiko tinggi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved