Berita Bungo
Ronal Dison Tantang Partai Politik Libatkan Kader di Pilkada Bungo, Kemungkinan Lawan Kotak Kosong?
Sementara untuk penantang yang akan maju, Ronal mengatakan harus tancap gas sehingga bisa menjangkau konstituen. Sebab durasi yang ada saat ini sangat
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABUNGO - Pilkada serentak di Kabupaten Bungo, Jambi minim kompetitor. Partai politik ditantang memunculkan kader bertarung 'lawan' petahana.
Kabupaten Bungo salah satu daerah yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah serentak di Provinsi Jambi pada 9 Desember mendatang.
Namun hingga kini suasana politik dari calon kepala daerah di Kabupaten Bungo cenderung adem ayem.
• 10 Tahun Menderita Stroke, Syarkawi Butuh Uluran Tangan Dermawan
• Daftar Harga HP Samsung Terbaru - Galaxy J4 Rp 1 Jutaan Galaxy M30s Rp 3 Juta Galaxy Fold Galaxy S20
• Dexamethasone Terbukti Mampu Selamatkan Nyawa Pasien Virus Corona, Daftar Obat Dijual di Indonesia
Saat ini yang akan maju di Pilkada yaitu Mashuri dan Safruddin Dwi Apriyanto yang saat ini menjabat Bupati dan Wakil Bupati Bungo.
Menanggapi hal tersebut Ronal Dison selaku pengamat politik Kabupaten Bungo menyampaikan kondisi perpolitikan di Bungo yang tinggal enam bulan kedepan menyampaikan petahanan diuntungkan. Sebab saat ini menurutnya petahana tidak memiliki lawan.
"Hari ini sepertinya petahana tidak punya lawan dan kompetitor sangat sedikit sekali," katanya, Rabu (17/6/2020).
Oleh karena itu dia mengungkapkannya seharusnya partai politik memunculkan kader yang akan dinaikkan menuju BH 1 K.
"Partai politik yang banyak kursinya, yang mumpuni kursinya mestinya maju. Mestinya maju dan ikut bertarung dalam Pilkada Bungo," tantangnya.
Hal itu dikatakannya karena sejauh ini tidak ada muncul kader yang akan bertarung pada pilkada yang diselenggarakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Skala media sosial sangat kecil untuk mempromosikan bakal calon kepala daerah Kabupaten Bungo untuk meraih suara pemilih.
Sementara untuk penantang yang akan maju, Ronal mengatakan harus tancap gas sehingga bisa menjangkau konstituen. Sebab durasi yang ada saat ini sangat singkat.
"Kalau dihitung durasi sebenarnya terlambat penantang. Kalaupun ada roda mesin (tim) mesti lebih giat lagi," katanya.
Namun dia menilai semestinya ada penantang petahan dalam Pilkada Bungo tahun 2020 mendatang.
Namun jika hingga bulan Agustus mendatang tidak ada kompetitor melawan patahana, maka akan kemungkinan besar melawan kotak kosong.
"Kalau bulan Juni sampai Juli tidak ada penantang, saya kira patahana jangan jangan melawan kotak kosong," katanya.
Jika melawan kotak kosong, ada stagnan dan krisis kader dalam perpolitikan Bungo.
"Kita butuh hari ini kader kader muda yang maju," ujarnya.
Jika pada Pilkada 2020 ini tidak ada penantang, Ronal beranggapan Kabupaten Bungo dalam krisis kader pemimpin. Sehingga hal itu menjadi tugas bersama.