Berita Muarojambi
10 Tahun Menderita Stroke, Syarkawi Butuh Uluran Tangan Dermawan
Yang membuat kondisinya tambah miris adalah dimana Syarkawi saat ini tak lagi memiliki istri. Istrinya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUAROJAMBI - Syarkawi, warga Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi saat ini sedang dalam kondisi memprihatinkan.
Dimana ia sebagai tulang punggung keluaraga harus terbaring sakit stroke. Sakit yang dideritanya sudah sejak 10 tahun lalu.
Syarkawi menderita sakit stroke sehingga seluruh tubuhnya lumpuh tak bergerak. Ia hanya bisa terbaring di atas kasurnya selama 10 tahun belakangan ini.
• Daftar Harga HP Samsung Terbaru - Galaxy J4 Rp 1 Jutaan Galaxy M30s Rp 3 Juta Galaxy Fold Galaxy S20
• Dexamethasone Terbukti Mampu Selamatkan Nyawa Pasien Virus Corona, Daftar Obat Dijual di Indonesia
• Mahasiswa Minta Dewan Fasilitasi Dialog dengan Bupati Tanjabbar Soal Transparansi Anggaran Covid-19
Dengan kondisi seperti ini, tentu saja perekonomian keluarga menjadi sangat sulit.
Oleh karena itu keluarganya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah agar dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Yang membuat kondisinya tambah miris adalah dimana Syarkawi saat ini tak lagi memiliki istri. Istrinya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Praktis ia hanya tinggal sendirian di rumahnya di RT 4 Desa Simpang Sungai Duren.
Tempat tinggalnya juga hanya berbahan kayu yang sudah cukup dimakan usia.
"Jadi Pak Syarkawi ini sangat butuh bantuan pemerintah, ia sudah 10 tahun sakit stroke tak dapat mencari nafkah, dia hanya dapat terbaring di ranjang saja," ujar Yudi keluarganya kepada tribunjambi.com, Rabu (17/6/2020).
Lebih lanjut Yudi mengatakan bahwa Syarkawi sebenarnya telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat dengan program PKH, namun tetap tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Dia sudah dapat bantuan dari Pemerintah Pusat, tapi tidak mencukupi sehingga tetap mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah agar dapat menutupi kebutuhan hidupnya," pungkas Yudi.