Deratan Tanaman Beracun Paling Mematikan di Dunia, Ternyata ada yang Dikonsumsi di Indonesia!

Deretan berbagai jenis tanaman beracun paling mematikan di dunia, di antaranya ada di Indonesia!

Editor: Heri Prihartono
(tanamanberbahaya.blogspot.com)
Ubi Racun atau Singkong Karet 

4. Pohon Bunuh Diri (Cerbera odollam)

Pohon Bunuh Diri - Cerbera odollam
Pohon Bunuh Diri - Cerbera odollam (naukrinama.com)

Tanaman ini merupakan bagian dari famili dari Oleander, yang juga beracun bagi manusia.

Biji dari pohon bunuh diri mengandung racun yang bernama cerberin, senyawa yang ampuh membuat detak jantung tidak teratur akibat terganggunya ion kalsium pada jantung, jika tertelan dengan jumlah yang cukup banyak.

Tanaman ini juga sering digunakan oleh para pembunuh sebagai senjata.

Konon, tanaman ini rasanya mirip dengan rempah-rempah pada makanan. Racun ini juga terkenal karena kerap diabaikan sebagai penyebab kematian ketika dilakukan otopsi.

Tidak heran jika pohon ini disebut dengan pohon bunuh diri.

Setidaknya ada 500 kasus bunuh diri di Perancis dalam kurun waktu 10 tahun sejak 1989 hingga 1999 karena tumbuhan ini.

5. Bunga Oleander

Bunga Oleander (infotanam)
Bunga Oleander (infotanam) 

Jika diperhatikan, sebetulnya bunga Oleander ini adalah tanaman cantik dengan bunga berwarna merah muda.

Sayangnya, di balik warna cantiknya ternyata bunga ini memiliki racun yang sangat mematikan.

Dikutip dari www.99.co, bahkan, menurut data dari Toxic Exposure Surveilance System (TESS), terdapat sekitar 847 racun manusia yang sangat berkatian erat dengan bunga Oleander ini.

6. Tanaman Jarak (Ricinus communis)

Tanaman Jarak - Ricinus communis (blog.tribunjualbeli.com)
Tanaman Jarak - Ricinus communis (blog.tribunjualbeli.com) 

Seperti Oleander, tanaman jarak juga sangat mudah ditemukan.

Tanaman ini dinobatkan oleh Guiness World Record sebagai tanaman paling beracun di dunia.

Racun yang ditemukan dalam biji tanaman ini mengandung senyawa ricin, yang menyebabkan sensasi terbakar pada mulut dan tenggorokan, sakit perut yang berkepanjangan, diare berdarah selama 36 jam, dan kematian dalam 3-5 hari apabila tidak ada penanganan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved