Virus Corona

Gara-gara Hal Ini, Kasus Kematian Akibat Covid-19 Indonesia Jadi yang Tertinggi di Asia Tenggara

KASUS kematian karena virus corona di Indonesia disebut yang tertinggi, ternyata ini penyebab sebenarnya!

Editor: Heri Prihartono
Kompas/ Garry Lotulung
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM - KASUS kematian karena virus corona di Indonesia disebut yang tertinggi, ternyata ini penyebab sebenarnya!

Sebenarnya Indonesia negara kedua tertinggi kasus Covid-19 di Asia Tenggara setelah Singapura.

 

Sedangkan di Indonesia per data Jumat, 12 Juni 2020 mencapai 36.406 kasus.

Meski demikian, angka kematian akibat Covid-19 Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara dan Asia Timur, di luar China.

Cerita Jenderal Moeldoko Tentang Sosok Pramon Edhie, Dulu Diarahkan Untuk Jadi Wakasad

Ilustrasi peta penyebaran Covid-19 - Simak update corona di dunia per 16 April 2020, angka kematian di Indonesia tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Ilustrasi peta penyebaran Covid-19 - Simak update corona di dunia per 16 April 2020, angka kematian di Indonesia tertinggi di wilayah Asia Tenggara. (RT Magazine)

Hingga Jumat kemarin, tercatat ada 2.048 kasus kematian akibat virus corona di Indonesia.

Sementara, Singapura yang jumlah kasus infeksinya lebih tinggi, mencatatkan 25 kematian.

Sejumlah pihak menganggap jumlah kematian sebenarnya lebih besar dari yang dilaporkan pemerintah.

Rasio kematian di Indonesia (5,6 persen) di atas rata-rata rasio kematian negara-negara lain di Asia Tenggara di kisaran 2,7 persen.

Pria Ini Hanya Bisa Saat Melihat Ikan Arwana Rp 2 Juta Miliknya Digoreng sang Ayah

Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, sebagian besar kasus kematian di Indonesia karena adanya penyakit penyerta atau komorbid pada pasien Covid-19.

Adanya komorbid atau penyakit penyerta tunggal mencapai 26,34 persen.

Sedangkan pasien yang meninggal karena penyakit penyerta ganda bisa lebih dari 50 persen.

Namun untuk pasien yang meninggal dunia karena murni penyakit virus corona sebanyak 7,31 persen.

"Disampaikan bahwa angka kematian dengan kelompok tanpa komorbid itu jumlah meninggal proporsinya 7,31 persen.

Untuk kelompok dengan komorbid tunggal itu angkanya 26,34 persen.

Sementara dengan komorbid ganda, lebih dari satu penyakit itu 50 persenan," kata Tonang, seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved