Dampak Relaksasi, Angin Segar Sektor Ekonomi, dan Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan
Sejumlah kegiatan sudah kembali dapat diselenggarakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Bukan itu saja, manajemen Hotel Aston juga menyediakan hand sanitizer, dan tempat cuci tangan, guna mendukung penerapan protokol kesehatan yang ada. Pihaknya juga memastikan seluruh pengunjung mengenakan masker.
"Kami juga menyiapkan masker bagi yang tidak bawa," ujarnya.
Dampak terhadap Sektor Lain dan Pentingnya Penerapan Protokol
Pakar ekonomi Universitas Jambi, Prof Dr Haryadi, SE, MMS berpendapat, napas yang kembali didapat dari sektor MICE ini dapat memberi pengaruh ke sektor lain.
Prof Haryadi mencontohkan, ketika sebuah kegiatan acara berlangsung, pihak penyelenggara akan butuh bahan makanan yang dijadikan hidangan.
Selain itu, perekonomian dari sektor UMKM, transportasi, perawatan tubuh, hingga event organizer juga akan menggeliat.
• Pemkot Jambi Bagikan Bantuan JPS Kepada 300 Mahasiswa Perantau Terdampak Covid-19
• Masyarakat Kerap Buang Sampah Sembarangan, Kasang Pudak Jadi Langganan Tumpukan Sampah
"Ini akan memengaruhi banyak sektor dan, kalau dampak secara ekonomi, tentu dampak baik," katanya, Minggu (14/6/2020).
Untuk diketahui, selain membuka bisnis perhotelan, Pemkot Jambi juga mengizinkan sejumlah mal kembali buka. Hal itu juga akan berdampak pada rektor rill lainnya.
Menurutnya, satu di antara yang menjadi sektor primadona di Kota Jambi adalah kuliner. Dengan adanya relaksasi yang diatur oleh otoritas setempat, dia tidak menampik dapat mendongkrak perekonomian, khususnya di Kota Jambi.
Walakin, adanya relaksasi ini tidak boleh menjadi salah kaprah. Relaksasi ini tidak bisa dimaknai membebaskan semua kegiatan seperti masa pandemi 100 persen. Sebab, ada dua hal yang harus menjadi pertimbangan.
"Di satu sisi, ekonomi menggeliat. Tapi di sisi lain, kasus corona juga masih mengkhawatirkan. Karena sampai sekarang, belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhirnya," ulasnya.
Dia mewanti-wanti agar tidak abai saat menerapkan relaksasi, sehingga justru menimbulkan dampak buruk, mulai dari meningkatnya pasien terjangkit hingga munculnya klaster baru.
Untuk itu, dia menekankan, pemerintah harus tetap memberi pengawasan meski menerapkan relaksasi. Otoritas di Kota Jambi perlu melakukan identifikasi dan verifikasi di mana saja, untuk mengurangi dampak penyebaran Covid-19.
Selain itu, setiap pihak juga harus menerapkan lima protokol penanganan Covid-19, mulai dari protokol kesehatan, komunikasi, pengawasan perbatasan, area pendidikan, serta area publik dan transportasi umum.
Perlu diinformasikan, awal Juni lalu pemerintah Kota Jambi mengimplementasikan relaksasi untuk memulihkan sektor ekonomi dan pariwisata yang sempat terhenti.