Anggota Garda Nasional AS Positif Covid-19 Setelah Mengamankan Demo George Floyd

Namun para pejabat AS meyakini tidak banyak anggota Garda yang positif virus corona, setidaknya sejauh ini. Para pejabat ini bicara dengan syarat

Editor: Suci Rahayu PK
AFP/Roberto Schmidt
Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. 

TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Garda Nasional atau National Guard positif Covid-19 setelah menangani protes massa di Washington, pekan lalu.

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Letnan Kolonel Brooke Davis, sebagai juru bicara Garda Nasional.

Dia mengatakan Garda Nasional tidak akan merilis jumlah anggota yang terinfeksi virus, dikutip dari TIME.

Namun para pejabat AS meyakini tidak banyak anggota Garda yang positif virus corona, setidaknya sejauh ini.

Para pejabat ini bicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang merilis informasi ini ke ranah publik.

Sejumlah Polisi menahan pengunjuk rasa dalam aksi demonstrasi Black Lives Matter di luar Kantor Polisi Distrik Empat, Boston, Massachusetts, Sabtu (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan.
Sejumlah Polisi menahan pengunjuk rasa dalam aksi demonstrasi Black Lives Matter di luar Kantor Polisi Distrik Empat, Boston, Massachusetts, Sabtu (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. (AFP/JOSEPH PREZIOSO)

Kabar bahwa anggota Garda Nasional terinfeksi corona pertama kali dilaporkan McClatchy.

Memang ketika berada di lapangan, para anggota Garda Nasional ini sudah melengkapi tubuh dengan pelindung.

Namun sebagian besar dari mereka tidak mengenakan masker dan pastinya tidak mungkin menjaga jarak sosial.

Pada sebuah pernyataan, Davis mengatakan komandan unit bertanggung jawab memastikan pasukan mematuhi pedoman kesehatan.

Antara lain memakai peralatan pelindung diri dan menjaga jarak sosial.

Terjawab Sudah, Ustaz Abdul Somad Akhirnya Ungkap Hubungan Sebenarnya dengan Ayana Moon:Enggak Lebih

Rizal Ramli Batal Hadiri Debat Lawan Luhut Panjaitan, Akhirnya Terungkap Penyebabnya

Dia juga mengklaim bahwa personil sudah dites Covid-19 sebelum bertugas, begitu pula sebaliknya.

Menurut pejabat terkait, ada 5.000 personil Garda Nasional yang dikerahkan untuk mengamankan aksi protes Washington.

Angka itu termasuk ada 1.200 anggota keamanan dari Washington.

Sisanya dari pasukan di 11 negara bagian yakni Florida, Idaho, Indiana, Maryland, Missouri, Mississippi, New Jersey, Ohio, Carolina Selatan, Tennessee, dan Utah.

Menurut para pejabat, anggota Garda yang sudah kembali ke negara asalnya masih berstatus tugas.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved