Kisah Militer

Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung Tapi Sintong Tak Mau Kirim Helikopter, Setelah Tahu Jadi Hormat

...lokasi untuk mendirikan bivak, tetapi mereka tidak memperhatikan. Sekarang kamu cari sampai ketemu, siapa yang menembak Prada Rukiat...

Editor: Duanto AS
Tribunnews
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) 

Dua orang gerombolan tewas, tiga orang menyerah dan yang lain melarikan diri.

Hendropriyono Semakin Hormat Saat Sintong Ungkap Alasan  

Di kemudian hari, Hendropriyono menanyakan kepada Sintong, sebagai komandan mengapa ia tidak mau mengirim helikopter.

Sebagai anak buah, Hendropriyono tidak mungkin marah kepada Sintong, sebagai atasannya.

Namun ia sakit hati. Sebaliknya Sintong yakin bahwa Hendropriyono dapat mengatasi keadaan dan keluar dari kepungan.

Kesimpulan Sintong yakin bahwa Hendropriyono dapat mengatasi keadaan itu setelah mengolah situasi berdasar pada laporan Hendropriyono dan membaca peta.

Sintong menyadari situasinya sangat kritis. Tetapi jika Sintong meminta helikopter, berapa lama waktunya? Tidak dapat dihitung

"Keberadaan helikopter itu di Pontianak. Kapan helikopter akan sampai? Pada waktu helikopter datang mungkin kalian sudah mati," kata Sintong.

Mendengar jawaban itu Hendropriyono menerima senang.

Hendropriyono dan Sintong memiliki hubungan yang sangat dekat sejak keduanya bertugas dalam Satgas 42.

Sintong menyukai pekerjaan Hendropriyono sebagai anak buah dan Hendropriyono menyukai Sintong sebagai satu-satunya komandan yang sangat ia kagumi di semua operasi.

Cinta Pramugari dan Prajurit Kopassus Mirip Drakor DoTS, Sang Pacar Jadi Jenderal 20 Tahun Kemudian

Inilah Sosok Anggota Kopassus Berkaki Buntung yang Selalu Ditanyakan Soeharto, Legenda Baret Merah

Ini Bahayanya Bila Bagian Tajam Pisau Kopassus Menyentuh Daging, Efek Mengerikan Ini Akan Terjadi

Hendropriyono memiliki banyak atasan selama di daerah operasi seperti di Irian Jaya dan Timor Timur, tetapi Sintong merupakan komandan yang paling ia kagumi.

Hendropriyono menilai nasib Sintong kurang bagus.

Akibat dari Peristiwa 12 November 1991 di Dili, ia dicopot dari jabatan Pangdam IX / Udayana.

Hendropriyono merasa sangat sedih.

Sebetulnya Sintong bisa menjadi Menhankam / Panglima ABRI.

Kesan Hendropriyono terhadap Sintong adalah orang yang sangat hebat dan luar biasa, kreatif, bijak, cerdas dan baik.

Selain itu, Sintong merupakan perwira yang jujur.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved