unik

Selamat Datang Wira, Anak Burung Garuda Baru Menetas yang Ditemukan Petugas TNGHS

Petugas TNGHS menemukan sebuah sarang burung garuda yang baru, dan terdapat seekor anakan burung garuda di dalam sangkar tersebut.

Editor: Jaka Hendra Baittri
Twitter @TNGedePangrango
Elang Jawa di Taman Nasional Gede Pangrango 

TRIBUNJAMBI.COM - Informasi tentang adanya satwa langka yang masih dapat lahir di Indonesia tentu membanggakan, apalagi ini tentang burung garuda yang sudah jarang sekali dapat dilihat.

Kabar gembira datang dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). 

Petugas TNGHS menemukan sebuah sarang burung garuda yang baru, dan terdapat seekor anakan burung garuda di dalam sangkar tersebut.

Sekadar diketahui, burung garuda yang dimaksud di sini adalah burung elang jawa. 

Malam Jumat, Zaskia Gotik Pamer Lakukan Ini di Instagram, Bacaan Istri Sirajuddin Disorot Saat Hamil

Menyangkut temuan anakan burung elang jawa ini ditulis oleh akun instagram @kementerianlhk. 

Anakan elang jawa itu diberi nama Wira oleh para petugas

Wira diketahui merupakan anakan elang jawa yang lahir dari induk bernama jalur (pejantan) dan Beti (betina). 

Wira diketahui menetas antara akhir April 2020 atau awal Mei 2020

Saat ini Wira sudah bisa mengepakkan sayapnya dan akan belajar terbang.

Warna bulu di tubuh dan sayapnya mulai berwarna coklat dan jambul di kepalanya mulai tumbuh.

Wira sudah bisa mematuk dan belajar mencabik-cabik mangsa pakan yang dibawa induknya, tetapi dalam proses makannya masih disuapi oleh sang induk.

Wira tumbuh dengan pemantauan yang rutin oleh para petugas di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (@halimunsalak_np).

Elang jawa hanya mengalami satu kali masa berkembangbiak dalam dua tahun, itu pun jumlah telurnya hanya satu butir.

Masa bersarang merupakan masa yang paling penting dalam siklus hidup burung pemangsa untuk keberlanjutan keberadaannya.

Hal Itulah yang membuat kelahiran elang jawa selalu menjadi berita gembira.

TNGP Juga Pantau Sarang Elang Jawa

Sementara itu, sebelumnya, akun instagram Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) @tngedepangrango mengeposkan sebuah video sarang burung Garuda di tengah hutan Gunung Gede Pangrango. 

Video itu memperlihatkan sebuah sarang diisi oleh seekor indukan dan anakan burung garuda, momen-momen yang tersaji dalam video tersebut sangat menakjubkan. 

Dalam caption video tersebut, dituliskan bahwa BBTNGGP menemukan sarang itu sejak anakan burung garuda masih kecil, lalu terus dipantau hingga dapat terbang.

Burung garuda merupakan Burung Elang Jawa.  

Lagu Bukan Boneka Kekeyi Hilang dari Youtube, Ternyata Ada Klaim Hak Cipta Nyangkut

VIdeo itu dimulai dari tanggal 30 April 2019. 

Dalam potongan video tanggal 30 April 2019, terlihat anakan burung garuda bulu-bulunya masih berwarna putih.

Berikutnya potongan video memperlihatkan tanggal 3 Mei 2019 di mana bulu-bulu anakan garuda tersebut juga masih berwarana putih. 

Dalam video tanggal 3 Mei 2019 itu juga terlihat indukan datang ke sarang dan memberi makan. 

Selanjutnya 7 Mei 2019, terlihat mulai ada bulu-bulu cokelat di tubuh anakan garuda. 

Pada video tanggal 16 Mei 2019, terlihat bulu cokelat telah bercampur dengan bulu putih, dan sayap juga mulai terlihat terbentuk. 

Jambul khas burung garuda juga sudah mulai terlihat pada tanggal tersebut. 

Tidak Boleh Sembarang Memotret, Harus dengan Guide Lokal, Ini Uniknya Wisata ke Korea Utara

Pada video tanggal 23 Mei 2019, burung garuda terpantau mulai belajar mengembangkan sayapnya.

Tanggal 30 Mei 2019, anakan burung garuda yang semakin besar itu terlihat bertahan di bawah hujan deras gunung gede pangrango. 

Anakan burung garuda tersebut juga terlihat tengah belajar menukikan sayapnya, dan kemudian mulai terlihat dapat terbang di atas Gunung Gede Pangarango.

Dalam postingan tersebut, @tngedepangrango menulis seperti di bawah ini : 

“Garuda” Sang Penguasa Langit Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Momen menggembirakan adalah ketika bisa melihat perkembangan satwa liar langsung di habitat aslinya.

Sang penguasa langit jawa ini terpantau dari kecil sampai bersiap mengangkasa di lereng Pangrango.

Sebagai top predator, burung yang terancam punah ini (Endangered) begitu penting eksistensinya di alam.

Banjir Promo dan Diskon Alfamart 5-7 Juni 2020 Detergen hingga Beras Hemat Banget, Cek Lainnya Murah

Selain itu, burung ini merupakan salah satu indikator lingkungan. Keberadaan elang jawa tersebut menunjukan pentingnya TNGGP sebagai habitat untuk perlindungan satwa liar dilindungi.

Dengan kata lain, TNGGP masih sehat dan baik-baik saja Sobat. Jadi melestarikan dan membiarkan sang "Garuda" nyaman terbang di alam adalah hal yang mutlak dilakukan untuk kebaikan semesta

Hayo apa kira-kira yang bisa Sobat lakukan untuk membantu melestarikan burung Elang Jawa? Atau ada cerita unik tentang Elang Jawa yang membuat Sobat makin cinta alam Indonesia? Tulis di komen ya, siapa tahu ceritamu menjadi inspirasi bagi Sobat lainnya

Simak video selengkapnya di bawah ini : 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hanya Bertelur 2 Tahun Sekali, Petugas Gunung Salak Terus Pantau Kondisi Anak Burung Garuda Terbaru

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved