Imbau Sekolah Dibuka Desember, Dokter Sebut Kematian Anak akibat Corona di Indonesia Tinggi di Asia
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman B. Pulungan menolak wacana tatanan baru atau New Normal di lingkungan pendidikan.
"Tinggi dibanding di tempat lain yang untuk meninggal," ungkap dokter Aman.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan juga cukup banyak.
"Yang positif itu sampai awal minggu ini 26 dan PDP yang meninggal itu 100 an."
"Jadi kalau diperiksa lebih banyak lagi, tentu lebih banyak lagi yang positif mungkin yang meninggal," kata dia.
Akibatanya, IDAI mengusulkan agar sekolah lebih baik dibuka pada Desember 2020.
"Dengan data-data kemudian, IDAI kemudian mengusulkan agar pendidikan berupa tatap muka diundur ke Desember 2020," tanya presenter.
"Betul bagi kami satu anak meninggalpun tidak boleh di negara kita ini," jawab dokter Aman.
Ia mengatakan, semua komponen data terkait virus corona pada anak masih meningkat.
Sehingga, ia meminta agar bisa menjaga anak untuk tetap berada di dalam rumah.
"Jadi ketika kita lihat data kami bahwa ini masih meningkat baik yang PDP maupun yang positif, maupun yang meninggal ini kurvanya masih meningkat."
"Jadi kami menganggap bahwa untuk saat ini anak masih musti di rumah dulu, di rumah dulu, tolong kita lindungi anak Indonesia," imbaunya.
Lihat videonya mulai menit ke-44:00:
Melalui channel YouTube tvOneNews pada Selasa (2/6/2020), dokter Aman meminta agar semua pihak bersabar.
Sekolah bisa dibuka jika kurva penyebaran Virus Corona sudah menurun.
"Kita didiklah anak kita di rumah dulu, kita tunggu sampai 2020 bersabarlah kita dulu."
"Sampai nanti pemeriksaannya cukup dan kami lihat kurva anak yang meninggal juga menurun," jelas dokter Aman.