Imbau Sekolah Dibuka Desember, Dokter Sebut Kematian Anak akibat Corona di Indonesia Tinggi di Asia

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman B. Pulungan menolak wacana tatanan baru atau New Normal di lingkungan pendidikan.

Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah hingga kini terus menggenjot persiapan new normal di berbagai wilayah Indonesia di tengah wabah virus corona.

Namun kebanyakan pihak masih mengkhawatirkan soal dunia pendidikan disaat kebijakan new normal.

Baru-baru ini Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman B. Pulungan menolak wacana tatanan baru atau New Normal di lingkungan pendidikan.

Dokter Aman B. Pulungan beralasan, kurva Virus Corona pada anak masih terus meningkat.

Krisdayanti Komentari Kedekatan Aurel dan Atta Halilintar dengan Pesan Menohok, Singgung Soal Nalar!

Malaysia Terancam Bangkrut Berutang Rp 3.500 T, Kenapa Indonesia Tidak Padahal Berutang Rp 5.000 T?

Luhut Panjaitan tak Pernah jadi Danjen Kopassus, Tapi Bisa Punya Pengaruh Besar, Ini Kisahnya

VIRAL Sekitar 100 Orang Bersenjata Tajam Jemput Paksa Jenazah Pasien Covid di RSUD Dadi Makassar

Hal itu diungkapkan dokter Aman B. Pulungan pada dialog virtual di acara Satu Meja Kompas TV pada Rabu (2/6/2020).

Mulanya, dokter Aman menjelaskan bahwa data yang dimiliki IDAI dengan pemerintah hampir sama.

"Kalau data kita sebetulnya ini hampir sama tentunya dengan data yang ada di pemerintah."

"Jadi data kita kumpulkan dari dokter anak yang merawat dari seluruh Indonesia," jelas dokter Aman.

Sementara ini, anak yang positif virus corona di Indonesia sudah 1000.

Namun, ia menduga bisa jadi lebih banyak dari itu.

"Dan sampai saat ini yang positif infeksi itu hampir mendekati 1000 bahkan kalau kita lihat data sekarang di Jatim ataupun di DKI bahkan lebih dari pada itu."

"Jadi ada beberapa data itu bahkan lebih dari data yang ada dari dokter anak yang merawat," jelasnya.

Lalu, ia menyoroti jumlah meninggal akibat virus corona pada anak.

Dokter Aman mengatakan bahwa kematian pada anak akibat Covid-19 di Asia cukup tinggi.

"Namun data yang meninggal di kita juga cukup bermakna, jadi yang kami sangat konsen adalah bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain itu kita yang paling bermakna dan tinggi terutama di Asia, kita belum tau di Amerika kapan selesainya."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved