Virus Corona
Bupati Sekeluarga Positif Covid-19, 6 Anggota Keluarga Masuk OTG, Dirinya Sebut Ini Bukan Aib
Cerita pilu dari pejabat daerah yang satu keluarganya dinyatakan positif Covid-19. Nasib memilukan itu dialami oleh Bupati Melawi, Kalimantan Barat.
TRIBUNJAMBI.COM - Cerita pilu dari pejabat daerah yang satu keluarganya dinyatakan positif Covid-19.
Seluruh anggota keluarganya terpaksa mengikuti test swab dan hasilnya menyatakan positif Covid-19.
Kabar tersebut membuat kaget semua pihak termasuk warga yang berada di bawah pengawasan Bupati itu sendiri.
Bupati Melawi, Panji menyatakan bahwa dirinya positif Covid-19.
Hal itu ia ketahui usai melakukan uji laboratorium yang keluar Senin (1/6/2020).
• Daftar Acara TV Hari Ini Kamis (4/6/2020, Deretan Film dan Drakor Menarik di Trans TV hingga SCTV
• Komisi II DPR RI Sepakati Usulan Tambah Anggaran Pilkada Serentak
• Nekat Cari Tanaman Mahal Berupa Bongsai, Pria Ini Malah Tertimpa Batu Besar dan Berujung Kematian
Pengakuan tersebut dia sampaikan melalui video berdurasi 13,17 menit yang dibagikan Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson, Selasa (2/6/2020) pagi.
"Sesuai dengan surat Kepala Dinas Kesehatan Kalbar tentang hasil swab, kami sekeluarga positif," kata Panji.
Dia menyebut, satu keluarga yang dinyatakan positif virus Corona itu berjumlah enam orang.
Mereka adalah istri, ibu mertua, ketiga anaknya dan dirinya sendiri.
“Doakan kami, semoga kami cepat sembuh.
• Istana Hormati Vonis PTUN Yang Menyatakan Presiden Bersalah Soal Pemblokiran Internet di Papua
Dan atas doa Bapak-Ibu semua kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya,” ujar Panji.
Panji menjelaskan, mereka kini tengah diisolasi ketat di rumah dengan pengawasan tim medis sesuai standar penanganan Covid-19.

"Kami masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Dan telah menyerahkan kepada tim dokter untuk langkah selanjutnya,” ungkap Panji.
Menurut Panji, apa yang terjadi saat ini, merupakan risiko sebagai pelayan masyarakat dan bukan sebuah aib.
“Kami menyadari inilah konsekuensi atau risiko dari sebuah pekerjaan pelayanan kepada masyarakat yang kami emban. Kami dapat menerimanya dengan harapan dan percaya kepada Tuhan,” ungkap Panji.
• Ada Apa Mahfud MD Panggil KSAD, Kepala BIN, dan Ketua KPK?
Dia berharap seluruh masyarakat Melawi tidak mengalami nasib yang sama.
Maka dari itu, dia mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas.
Misalnya dengan memakai masker, tidak banyak keluar rumah atau mendatangi kerumunan orang dan menjaga jarak, dan rajin cuci tangan, banyak berolahraga dan atur makan minum yang sehat bergizi.

“Dari pengalaman ini semua pihak dapat memastikan bahwa Covid secara nyata dan realita sudah berada di tengah kita, maka kita harus hati-hati,” pungkas Panji.
Sementara itu, sejak virus Corona mewabah dan menjadi pandemi hingga Selasa (2/6/2020) pukul 07.00 WIB, ada sebanyak 196 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Barat.
Sebanyak 55 orang di antaranya dinyatakan sembuh.
• Dibilang Sembunyi di Bunker Saat Demo Merebak, Donal Trump Ngaku Cuma Inspeksi
Empat lainnya meninggal dunia. Sementara ada 137 pasien yang masih diisolasi di rumah sakit dan rumah pribadi.
Kemudian masih ada ada 96 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang tengah dirawat di ruang isolasi sejumlah rumah sakit serta tempat isolasi lain sembari menunggu hasil uji laboratorium.

Warga Kedung Turi Kembali Dinyatakan Positif Covid-19, Wawali Surabaya Whisnu Sakti Jadi ODP
Kisah lain juga dialami oleh Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti.
Minimnya pendampingan medis bagi warga Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro Kecamatan Tegalsari Surabaya menjadi temuan Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Tidak hanya itu, molornya informasi hasil swabtest yang disampaikan kepada warga turut berdampak terhadap Whisnu Sakti Buana.
• Heboh Soeharto Dituduh PKI, Tengku Zulkarnain Buat TAGAR Boikot Wikipedia
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya ini menjadi ‘korban’.
Whisnu, saat ini harus menjalani karantina mandiri karena berstatus orang dalam pemantauan (ODP), setelah mengunjungi warga Kedung Turi.

Mulanya, Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa WS ini mendapat kabar pemulangan 15 warga yang tengah menjalani karantina di sebuah hotel kawasan Gubeng Surabaya, Sabtu pekan lalu.
Untuk menguatkan dan menyemangati warga, WS berniat untuk menyambangi beberapa warga pasca karantina tersebut . Sekaligus ingin mendengar pengalaman selama menjalani karantina pada minggu sore kemarin.
Saat itu, banyak warga karantina mengeluh dan melaporkan tidak adanya pendampingan tenaga perawat, selimut, hingga vitamin dan makanan membuat raut muka orang nomor dua di Pemkot Surabaya ini terkejut.
“Saya jadi tahu ternyata kondisinya seperti itu. Karena laporan yang sampai ke kami yang bagus-bagus saja. Ini temuan dilapangan,” terangnya.
Rasa terkejut WS tidak sampai disitu. Sebab, dari 15 warga yang mulanya dinyatakan negatif corona, ternyata diralat oleh Pihak Puskesmas Kedungdoro setelah kunjungan WS. Lima diantara warga tersebut kembali dinyatakan positif.
“Iya ini saya akan melaporkan kepada Bu Wali. Kenapa Dinkes bisa kecolongan. Memulangkan warganya yang masih berstatus positif,” kata politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa WS saat dikonfirmasi via ponsel, Rabu (3/6/2020).
WS menyatakan laporan temuan dilapangan menyoal fasilitas pendampingan tenaga medis, maupun data yang diralat sudah disampaikan via telpon kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Alumnus ITS Surabaya ini sekaligus meminta izin kepada Risma untuk menjalani karantina mandiri.”Iya sekaligus (Meminta izin). Saya juga akan menyampaikan kepada Bu Wali agar berhati-hati dan menjaga kesehatan,” terang WS.
Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyatakan, dirinya akan menjalani karantina mandiri.
”Insyallah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini resiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di Pemerintah Kota. Mohon doanya,” terang WS.
Terpisah, Ketua RT/RW 04/08 Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya Malik resah atas kabar diralatnya data warga tersebut.
• Ketika Presiden RI dan Menkominfo Divonis Bersalah atas Pemblokiran Internet di Papua
Ia mengaku sejak pemulangan belasan warganya, pihak Dinkes Surabaya sudah menyatakan negatif Covid-19.
”Tapi hasil swabtestnya tidak segera diumumkan. Warga ditelpon satu persatu dikamar dikatakan siap-siap untuk pulang. Ternyata seperti ini, Kami harus percaya kepada siapa?,” ujar Malik.
Ia bersama seluruh warga kampung sudah terlanjur bahagia mendengar informasi pemulangan tersebut.”Kalau begini Saya selaku RT dibuat bingung dan sedih. Saat ini upaya menenangkan warga tengah dilakukan,” ungkap Malik.
Terpisah, perihal carut marut penanganan warga Kedung Turi Surabaya ini juga mendapat kecaman dari Politisi Partai Nasdem Surabaya, Imam Syafii.

Legislator Komisi A DPRD Surabaya ini menyatakan, kejadian ini tidak hanya membahayakan warga yang dinyatakan positif hasil swab, tapi juga bisa menulari orang lain.
“Apalagi ada dua warga yang positif hasil swab pergi ke Madura karena orang tuanya meninggal,” kata Imam yang menerima laporan dari pengurus kampung di Tegalsari.
“Sungguh saya sangat mengecam penanganan Covid-19 model ini,” tandas mantan wartawan tersebut.
Imam menambahkan, penanganan Covid-19 di daerah pemilihan (Dapil)-nya tersebut sejak awal memang terkesan asal-asalan.
Ternyata, lanjut politisi berlatarbelakang Pengacara ini, bayangan warga ambyar.
"Tempat isolasi di hotel tidak seperti digembar-gemborkan Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma bahwa warga merasa nyaman tinggal sementara di hotel.”Penanganannya juga juga tidak sesuai SOP. Ini bahkan membuat warga semakin stress,” ujar Imam. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Bupati Sekeluarga Positif Covid-19, Nasib 6 Anggota Masuk OTG, Ungkapan Pilu: Percaya Tuhan Penulis: Ignatia