unik

Lebih Dari 1 Abad Lalu Bulan Pernah Hilang, Kok Bisa? Ternyata Ini Faktanya

1110 digambarkan sebagai ‘tahun bencana’. Hujan deras merusak panen warga dan kelaparan mengintai.

Editor: Jaka Hendra Baittri
zoom-inlihat foto Lebih Dari 1 Abad Lalu Bulan Pernah Hilang, Kok Bisa? Ternyata Ini Faktanya
ilustrasi/net
09032011_bulan

TRIBUNJAMBI.COM - Bulan pernah hilang dari pantauan. Bagaimana bisa?

 Menurut catatan penulis Inggris abad pertengahan, 1110 digambarkan sebagai ‘tahun bencana’. Hujan deras merusak panen warga dan kelaparan mengintai. Tidak hanya itu, pada suatu malam di bulan Mei, Bulan tiba-tiba menghilang dari langit.

“Pada malam kelima di bulan Mei, Bulan yang tadinya bersinar terang di malam hari, secara perlahan kehilangan cahayanya,” juru tulis tak bernama mencatatnya pada manuskrip Anglo-Saxon yang disebut Peterborough Chronicle.

“Ketika malam semakin larut, cahayanya benar-benar padam. Tidak ada sinar, orb, atau apa pun yang terlihat dari Bulan,” tambahnya.

Ngeri, Sosok Asing dari Masa Depan Terfoto Di Masa Lalu, 50 Tahun Tak Terungkap, Alien atau Astronot

Sosok Sultan Sebenarnya, Ogah Piknik di Dunia, Taipan AS Bayar Rp309 Miliar untuk ke Luar Angkasa

Awan bukan masalahnya. Jika memang demikian, juru tulis tidak akan mendeskripsikan betapa terangnya kerlap-kerlip bintang, sementara Bulan memudar dari pandangan. Dan jika Bulan hanya dikalahkan oleh bayangan Bumi, yang terjadi adalah fenomena “Blood Moon”, bukan munculnya titik gelap kosong yang mengerikan di langit.  

Lalu, apa yang membuat Bulan menghilang dari langit pada tahun 1110 yang suram? Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Scientific Reports, penjelasannya berasal dari gunung berapi.

“Fenomena atmosfer spektakuler yang berkaitan dengan aerosol vulkanik dalam jumlah tinggi telah menarik perhatian para penulis sejak zaman dahulu,” tulis para peneliti.

“Evaluasi cermat pada catatan inti es menunjukkan adanya letusan gunung berapi yang terjadi di Eropa atau Asia antara tahun 1108 dan 1110,” ungkap mereka. 

Peristiwa gunung berapi—yang disebut para peneliti sebagai “kluster letusan yang terlupakan” karena jarang didokumentasikan para sejarawan pada saat itu—mungkin telah melepaskan awan abu yang menjulang tinggi ke seluruh dunia selama bertahun-tahun.

Model Cantik Ini Nikahi Suggar Daddy Berusia 81 Tahun, Alasannya Cinta, Namun Berakhir Tragis

Lapisan aerosol vulkanik inilah yang diduga telah ‘menghapus’ Bulan dari pandangan kita, seperti yang dideskripsikan penulis Peterborough Chronicle.

Tidak hanya itu, rangkaian erupsi besar tersebut juga mengganggu iklim global. Menyebabkan serta memperburuk cuaca dingin dan basah yang membuat hidup sangat menyedihkan pada 1110.

Memburu ‘yang terlupakan’

Untuk mendapatkan bukti dari ‘letusan yang terlupakan’, para peneliti mengobservasi inti es Greenland dan Antartika—es kuno yang dapat mengungkapkan seperti apa iklim global di masa itu serta jenis partikel apa yang mengambang di atmosfer.

Tim melihat adanya peningkatan aerosol sulfat (komponen debu vulkanik) pada kedua inti antara tahun 1108 dan 1110. Menunjukkan bahwa stratosfer dipenuhi asap letusan gunung berapi.

Lebih lanjut, mereka menemukan aktivitas vulkanik pada cincin pohon yang berasal dari periode yang sama. Cincin pohon yang mengalami perubahan ketebalan sebagai respons dari pola iklim, mengungkapkan bahwa pada 1109, suhu sangat dingin dan basah di Eropa. Iklim tersebut sangat anomali jika dibandingkan dengan beberapa letusan gunung berapi yang tercatat dalam sejarah.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved