Fakta Abdul Rahman Serang Mapolsek Daha Selatan, Anggota Polisi Tewas dan Ditemukan Dokumen ISIS

Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, diserang oleh Orang Tak Dikenal ( OTK) dengan membawa senjata tajam.

Editor: Rahimin
(Istimewa)
Mobil patroli Polsek Daha Selatan dibakar pelaku penyerangan Senin (1/5/2020) 

TRIBUNJAMBI.COM - Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, diserang oleh Orang Tak Dikenal ( OTK) dengan membawa senjata tajam. Dari informasi yang dihimpun, penyerangan kantor polsek tersebut dilakukan pada Senin (1/6/2020) sekitar pukul 2.15 Wita.

Adapun petugas piket yang berjaga saat itu di antaranya adalah Brigadir Leo Nardo Latupapua kepala SPKT III, Brigadir Djoman Sahat Manik Raja, dan Bripda M. Azmi. Saat itu, pelaku yang belakangan diketahui bernama Abdul Rahman (19) tersebut datang sendiri ke polsek dengan membawa pedang dan membakar satu unit kendaraan dinas.

Setelah melakukan pembakaran, pelaku langsung masuk ke dalam kantor di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) dan menyerang Brigadir Leo Nardo dengan senjata yang digunakan. Meski sempat ada perlawanan, Brigadir Leo Nardo diketahui tewas setelah mendapat sabetan senjata tajam oleh pelaku.

Presiden Donal Trump Diungsikan Secret Service ke Bunker Saat Demo Kematian George Floyd

Soal Isu Bakal Maju Pilgub DKI Jakarta 2020, Putera Bungsu Presiden Jokowi Bilang Begini

Gadis Lulusan Pesantren Arriyad Jambi Diculik, Keluarga Cegat Pelaku di Pelabuhan Bakauheni

"Sebelum melakukan penyerangan, pelaku membakar mobil dinas Polsek Daha Selatan dan setelah mobil meledak maka antara pelaku berhadapan dengan korban Brigadir Leo Nardo Latupapua, dan sempat terjadi perlawanan," kata Kapolres Hulu Sungai Selatan (HSS) AKBP Dedy Eka Jaya dikutip dari Antara, Senin.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Mochamad Rifa’i mengatakan, saat mendengar adanya keributan tersebut, rekan korban bernama Bripda M. Azmi langsung mendatangi lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, Bripda M. Azmi melihat Brigadir Leo Nardo sudah terkapar dan bersimbah darah, akibat terkena sabetan senjata tajam.

Mengetahui kondisi itu, Bripda M. Azmi kemudian memberitahu rekan satunya Brigadir Djoman Sahat Manik Raja untuk meminta pertolongan. Saat keduanya kembali ke ruangan SPKT, mereka justru diserang pelaku dengan senjata tajam. Kedua rekannya tersebut kemudian berusaha menyelamatkan diri.

“Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan,” ujarnya.

ILUSTRASI Pria yang melakukan penyerangan di Polres Kepulauan Meranti, Riau, tewas ditembak petugas, Rabu (11/3/2020) lalu.
ILUSTRASI Pria yang melakukan penyerangan di Polres Kepulauan Meranti, Riau, tewas ditembak petugas, Rabu (11/3/2020) lalu. ((dok Polda Riau))

Pelaku tewas ditembak

Mendapat laporan itu, anggota polisi dari dari Polres Hulu Sungai beberapa saat kemudian tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi. Saat itu, pelaku diketahui masih bersembunyi di dalam salah satu ruangan di dalam polsek.

Aparat yang sudah melakukan pengepungan sudah berusaha untuk meminta pelaku menyerahkan diri. Hanya saja pelaku diketahui tidak mengindahkan imbauan itu, hingga akhirnya aparat memberikan tindakan tegas dan pelaku tewas di tempat.

“Sampai bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang, pelaku tersebut tidak mau menyerah sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku tersebut,” tutur Mochamad Rifa’i.

329 Pasien Positif Corona di 19 Provinsi Dinyatakan Sembuh, Provinsi Jambi Baru 15 Pasien Sembuh

UPDATE Hari Ini, Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Jadi 26.940 Orang, Bertambah 467 kasus

Warga Heboh Lihat Peti Mati Hanyut di Sungai, Tim Reaksi Cepat Turun Tangan dan Buka Isinya

Ditemukan dokumen ISIS

Setelah pelaku berhasil dilumpuhkan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan turut ditemukan dokumen terkait ISIS. Termasuk sepeda motor pelaku, jerigen berisi bensin, pedang, hingga surat wasiat.

“Satu bendera hitam identitas ISI berbentuk syal, satu KTP, satu lembar surat wasiat, dan satu buah Al Quran kecil,” ujarnya. Meski demikian, hingga kini polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengungkap motif pelaku.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Mapolsek Daha Selatan Diserang OTK, Anggota Polisi Tewas dan Ditemukan Dokumen ISIS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved