Berita Internasional
Usai Klaim Sana-sini, China Saat Ini 'Sempoyongan', Kapal-kapal Perang AS Kini Terobos Wilayahnya
Usai Klaim Sana-sini, China Saat Ini 'Sempoyongan', Kapal-kapal Perang AS Kini Terobos Wilayahnya
TRIBUNJAMBI.COM - Gara-gara Nine Dash Line, topik itu paling dibenci oleh negara-negara Asia Tenggara.
Pasalnya gara-gara hal diatas, China mengklaim Laut China Selatan (LCS) sebagai wilayahnya.
Lebih menyakitkannya lagi dasar klaim China tersebut berasal dari peta zaman dinasti Ming yang mengklaim LCS milik mereka.
Ya, kalau cuma berdasarkan faktor seperti itu Indonesia juga boleh dong mengklaim Thailand Selatan dan perairannya sebagai miliknya karena Kerajaan Sriwijaya saat jayanya mempunyai kekuasaan sampai ke Negeri Gajah Putih.
• Berubah Terlalu Cantik, Gadis Ini Tak Diakui Ibunya Sebagai Anak, Ternyata Muka Aslinya Begini
• Detik-detik Lahirnya Kopaska TNI AL, Ledakan Besar yang Buat Soekarno Tersenyum di Markas Besar TNI
• DLH dan Podsi Bersihkan Sampah yang Menumpuk di Pinggir Kawasan Wisata Danau Sipin
Jadi sampai di sini jelas jika klaim China atas LCS berdasarkan nafsu serakah karena tak sesuai dengan asas-asas bernegara di masa kini.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada hari Kamis (28/5) mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) yang masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di lepas pantai Kepulauan Xisha di Laut China Selatan.
Juru Bicara militer China, Kolonel Senior Li Huamin, menyatakan, operasi militer AS di tengah pandemi corona, menunjukkan bahwa Uwak Sam merupakan sumber yang menyabotase perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Mengutip Global Times, Kamis (28/6), keputusan China menggerek anggaran militer dibenarkan dengan adanya provokasi AS seperti ini, kata para analis.
• Belum Ada Intruksi Dihentikan, Proses Penyelenggaraan Ibadah Haji 2020 di Muarojambi Tetap Berjalan
• Live Youtube Konser Suku Beraneka, Satu Pancasila, Ada Judika, Andmesh, Citra Scholastika, Dkk
• Sampaikan Keluhan Penyaluran Bansos Covid-19 ke Inspektorat Provinsi Jambi ke Nomor di Bawah Ini
Dalam aksi mengusir kehadiran kapal perang AS yang menegangkan itu, Komando Teater Selatan PLA mengorganisir pasukan angkatan laut dan udara untuk mengikuti kapal perusak rudal USS Mustin yang dipandu AS secara ilegal masuk ke perairan teritorial China di lepas Kepulauan Xisha pada hari Kamis.
"Kemudian Pasukan Komando mengikuti dan memantau jalur kapal perang AS, mengidentifikasi dan memperingatkan serta mengusirnya," ujar Li.
Menurut Li, tindakan provokatif kapal perang AS ini merupakan tindakan hegemoni telanjang, yang secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan China serta hukum dan norma internasional dan secara serius menyabotase perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan.
Ini bukan pertama kalinya militer China mengusir kapal perang AS dari Laut China Selatan tahun ini. Peristiwa serupa terjadi pada akhir Januari dengan kapal tempur pesisir USS Montgomery di dekat kepulauan Nansha.
• Doa saat Hujan Deras Disertai Petir dan Angin Kencang, Supaya Dijauhkan dari Bahaya!
• Meski Sang Ayah Legenda Tinju, Evand Holyfield Ternyata Mengidolakan Petinjua Asal Filipina Ini
• Polisi Telusuri Kebenaran Informasi Penculikan, Kapolsek : Pasti Kita Bantu
Kemudian pada awal Maret dengan kapal perusak USS McCampbell di dekat Kepulauan Xisha dan pada akhir April dengan kapal perusak USS Barry di dekat Kepulauan Xisha.Sementara itu, AS berusaha untuk membuat operasi seperti itu menjadi operasi rutin, PLA telah menunjukkan siap dan mampu menghentikan aksi-aksi militer AS ini, kata seorang pakar militer Tiongkok yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times pada hari Kamis.
Di masa ketika pandemi Covid-19 masih mengguncang dunia, ia menuding AS mengabaikan keamanan rakyatnya dan tidak fokus pada kontrol epidemi domestik, juga tidak berkontribusi pada kontrol pandemi global, tetapi mengirimkan kapal perang jarak jauh ke China Selatan.
AS memamerkan kekuatannya dan menyebabkan masalah, kata juru bicara Li.