Berita Nasional

Sekolah Bakal kembali Dimulai 15 Juni, Begini Tanggapan Kak Seto: Jangan Terlalu Terburu-buru

Pemerhati pendidikan itu menyebutkan agar memperhatikan persiapan sebelum membuka sekolah dalam rangka new normal.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Bangka Pos/Bangka Pos/Deddy Marjaya
HIBUR NAPI ANAK - Seto Mulyadi atau Kak Seto, Jum at (4/10/2013) tampak berusaha menghibur Jn (pakai kopiah) yang didampingi oleh ibu dan adik-adiknya. JN narapidana Lapas Bukit Seumut Sungailiat yang masih dibawah umur. Jn mengalami kekerasan fisik oleh oknunm polisi Polsek Toboali Bangka Selatan saat menjalani pemeriksaan kasusnya. (Bangka Pos/Deddy Marjaya) 

"Fase tiga itu terhitung 15 Juni 2020. Tahun ajaran baru sendiri adalah 13 Juli 2020," kata Retno.

Retno menilai situasi saat ini belum benar-benar tepat untuk memulai new normal.

Hal itu ia simpulkan melihat masih banyaknya kasus baru setiap harinya.

"Kalau melihat situasi dan kondisi kasus yang terus naik, kalau pun turun masih fluktuatif dengan angka yang tinggi, sebenarnya ini belum tepat kita membuka sekolah pada Juni atau Juli," ungkap Retno.

Ia kemudian membandingkan dengan negara lain yang sudah menjalankan aktivitas seperti biasa.

Menurut Retno, negara China baru berani membuka sekolah saat benar-benar sudah tidak ada kasus baru.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan membuka kembali sekolah dalam rangka new normal, Rabu (27/5/2020).
Komisioner KPAI Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan membuka kembali sekolah dalam rangka new normal, Rabu (27/5/2020). (Capture YouTube Metro TV News)

"Kalau belajar dari negara lain, kayak China itu nol kasus dulu selama sepuluh hari baru membuka sekolah," katanya.

"Itu gurunya diisolasi dulu selama 14 hari oleh negara baru boleh mengajar," jelas Retno.

Membandingkan dengan negara tersebut, Retno mempertanyakan kesiapan pemerintah membuka kembali sekolah.

"Ini 'kan persiapan seperti ini apa sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia?" tanya Retno.

"Kalau zero kasus, berarti 'kan enggak ada kasus sama sekali selama sepuluh hari," lanjut dia.

Ia menyebutkan pertambahan kasus baru di Indonesia setiap hari masih mencapai jumlah ratusan pasien.

"Itu 'kan berarti harus ditunggu apakah dengan angka ratusan saat ini memungkinkan?" tanya Retno lagi.

Selain itu, dalam PSBB yang sudah berlangsung pun masih banyak warga yang melanggar aturan.

"Apalagi dengan kemarin bandara membludak, mal membludak, kemudian pasar juga seperti itu," papar Retno.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved