Berita Nasional

Sekolah Bakal kembali Dimulai 15 Juni, Begini Tanggapan Kak Seto: Jangan Terlalu Terburu-buru

Pemerhati pendidikan itu menyebutkan agar memperhatikan persiapan sebelum membuka sekolah dalam rangka new normal.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Bangka Pos/Bangka Pos/Deddy Marjaya
HIBUR NAPI ANAK - Seto Mulyadi atau Kak Seto, Jum at (4/10/2013) tampak berusaha menghibur Jn (pakai kopiah) yang didampingi oleh ibu dan adik-adiknya. JN narapidana Lapas Bukit Seumut Sungailiat yang masih dibawah umur. Jn mengalami kekerasan fisik oleh oknunm polisi Polsek Toboali Bangka Selatan saat menjalani pemeriksaan kasusnya. (Bangka Pos/Deddy Marjaya) 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyampaikan pendapatnya tentang wacana sekolah yang akan dibuka kembali.

Pemerhati pendidikan itu menyebutkan agar memperhatikan persiapan sebelum membuka sekolah dalam rangka new normal.

Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).
Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Dilansir TribunWow.com, pria yang akrab disapa Kak Seto ini awalnya meminta agar pemerintah tidak terburu-buru membuka sekolah.

Sebelumnya sekolah rencananya akan kembali dibuka pada 15 Juni 2020.

"Saya kira, jangan terlalu terburu-buru yang paling penting," kata Kak Seto Mulyadi, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (18/5/2020).

"Artinya koordinasi dengan semua pemangku kepentingan perlindungan anak," lanjutnya.

Menurut Seto, ada masalah kompleks yang harus dipikirkan dalam pembukaan kembali sekolah.

"Ini 'kan suatu bencana dan anak-anak tidak hanya dipikirkan masalah pendidikannya, tapi juga masalah kesehatannya dan keselamatan hidupnya," katanya.

Ia mendorong agar jangan hanya memerhatikan target tetapi tidak memperhitungkan kesehatan anak-anak.

"Jangan sampai hanya sekadar mengejar kurikulum, mengejar target, tapi kemudian banyak korban," jelas Seto.

Menurut Kak Seto, ada sejumlah koordinasi yang harus dilakukan untuk mempersiapkan anak-anak kembali ke sekolah setelah belajar di rumah selama dua bulan lebih.

Pasalnya pembukaan kembali sekolah bukan hanya berkaitan dengan pendidikan siswa, tetapi juga penyesuaian kembali psikologis anak.

"Koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, mungkin juga dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia, juga dengan Himpunan Psikologi Indonesia," jelasnya.

"Masalah yang dihadapi anak-anak bukan hanya masalah kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental psikologisnya," papar Seto Mulyadi.

Ia menyebutkan terdapat sejumlah masalah yang dihadapi anak-anak berdasarkan koordinasi dengan lembaga penyuluhan anak di berbagai provinsi.

"Misalnya, munculnya berbagai masalah psikologis, demotivasi, kecemasan, munculnya kekerasan, munculnya fobia pada anak," ungkap pemerhati anak tersebut.

"Ini berpengaruh pada konsentrasi siswa," lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved