Berita Tanjab Barat
Kasus Narkoba di Kejari Tanjab Barat Jadi Tren saat Pandemi Corona
Perkara Narkoba menjadi perkara yang paling banyak terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Perkara Narkoba menjadi perkara yang paling banyak terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Hal ini diungkapkan oleh Kasipidum Kejari Tanjabbar, Novan Harpanta, Jumat (29/5).
Ia menyebutkan bahwa wilayah Tanjabbar dengan adanya perairan menjadi jalan tikus untuk jalur keluar masuknya narkoba.
Hal inilah memberikan dampak terkait dengan banyaknya kasus narkoba yang perlu diungkap di Kabupaten Tanjabbar.
• Gorong-Gorong Pecah, Badan Jalan Menuju Jalan Arah Sungai Gelam Longsor dan Menyempit
• Buka Pintu Darurat Pesawat, Ingin Cepat Keluar, Kakek Ini Polos Mengaku Tak Tahu Fungsi Daruratnya
"Kebanyakan kasus narkoba, rata-rata jenisnya itu sabu-sabu. Bahkan beberapa waktu lalu kita mendapatkan pelimpahan dari kepolisian polres tanjabbar itu ada dua kasus," ungkapnya
"Pertama itu sabu-sabu seberat 700 gram, dan kedua itu 1 kilo gram. Keduanya itu manfaatkan jalur laut, itu dari Batam," sebutnya.
• VIDEO: Youtuber Jambi Bongkar Alasan M Nuh Ikutan Lelang Motor Jokowi
• Dapat Emas Batangan Mendadak, Ini Perbuatan Tak Terduga Tukang Sapu Ini
Lebih disampaikan oleh Novan, bahwa kebanyakan barang haram tersebut setelah dibawa sampai Tanjabbar, kemudian akan di jual atau di edarkan ke Kota Jambi.
Modusnya kebanyakan adalah sebagai penumpang kapal dengan manfaatkan jalur perairan di Tanjabbar.
"Kalau untuk kasus yang banyak memang Narkoba, selain itu ada kasus pembunuhan dan kasus pencabulan. Kalo reka ulang, jika memang kita rasa perlu tetap kita lakukan tentu dengan protokol kesehatan," ujarnya.