Berita Nasional

Habib Bahar Dijemput Paksa Polisi, Istri Sebut Seperti Kisah Para Jenderal yang Diculik Dalam Film

Habib Bahar Dijemput Paksa Polisi, Istri Sebut Seperti Kisah Para Jenderal yang Diculik Dalam Film

Editor: Andreas Eko Prasetyo
IST
Habib Bahar bin Smith bebas dari Lapas memakai baret merah. 

TRIBUNJAMBIL.COM - Kini sosok Habib Bahar bin Smith telah mendekam di penjara Nusakambangan.

Sebelumnya, Habib Bahar selama 60 jam menghirup udara segar setelah bebas dari Lapas di Bogor.

Ternyata, penjemputan Habib Bahar menjadi sorotan sang istri.

Respon Raffi Ahmad Usai Luna Maya Ungkap Penyesalan Terbesar Dalam Hidupnya: Lu Dibodohin Laki-laki?

INILAH Keutamaan Luar Biasa Puasa Syawal, Akan Mendapatkan Pahala Puasa Selama Setahun Penuh

Sudah Lama Tak Nampak Rocky Gerung, Kini Diketahui Tinggal di Pinggir Hutan, Ini Kesibukannya

Ia membandingkan peristiwa tersebut layaknya penculikan para jenderal di film-film.

Dikutip TribunWow.com, Ummi Fadlun angkat bicara tentang kronologi penjemputan suaminya.

"Habib Bahar dijemput oleh tim dari kepolisian dan Kementerian Hukum dan HAM Direktorat Jenderal Permasyarakatan pada Selasa (19/5/2020) malam sekitar pukul 02.00 WIB," kata Ummi Fadlun, seperti yang ditayangkan kanal YouTube Tribun Jabar Video, Sabtu (23/5/2020).

Adiknya Dinyatakan Positif Virus Corona Covid-19, Via Vallen Ceritakan Kronologi Kejadiannya, Begini

Update Covid-19 Global Senin (25/5) - AS Catat 99.300 Kematian dari 1,68 Juta Kasus Terkonfirmasi

Patung Nyi Roro Kidul Ditemukan di Nusa Dua Bali, Berukuran 30 Cm dengan Rambut Disanggul ke Atas

Ia mengungkapkan banyaknya personel polisi yang dikerahkan hanya untuk menjemput suaminya.

"Dengan penjemputan yang sangat berlebihan menurut saya, beliau dijemput oleh ratusan pasukan polisi, bersenjatakan lengkap, dengan mengendarai banyak mobil truk," papar Fadlun.

Menurut Ummi Fadlun, suaminya itu bahkan tidak sempat mengganti pakaian dan berpamitan dengan keluarganya.

"Habib Bahar saat itu jangankan untuk mengganti pakaiannya," kata Fadlun.

"Meminta izin untuk pamit kepada istri dan kedua orang tuanya itu tidak diperbolehkan sama sekali oleh polisi," lanjut dia.

Ummi menyebutkan cara penjemputan suaminya sudah berlebihan, bahkan sama seperti film.

"Penjemputan Habib Bahar ini sudah sama seperti penculikan jenderal-jenderal yang ada di film-film kalau menurut saya," sindirnya.

"Sangat-sangat berlebihan," tegas Fadlun.

Lambung Kapal Titanic Bakal Dibongkar, Barang Ini yang Jadi Sorotan Untuk di Ambil, Bukan Perhiasan

VIDEO Viral Dua Polisi Baku Hantam dengan Seorang Pria Berkaus Merah, Ternyata Begini Faktanya

Dua Pelajar Kecelakaan di Kuala Tungkal saat Lebaran, Melaju Berkecepatan Tinggi

Ia mempertanyakan jumlah personel yang harus dikerahkan untuk menjemput suaminya.

"Apakah tidak cukup Habib dijemput dengan satu mobil saja?" tanya Fadlun.

"Apakah harus dengan puluhan mobil, ratusan polisi dengan bersenjatakan lengkap?" lanjut dia.

Tidak hanya rumah, Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin yang dikelola Bahar bin Smith turut dipenuhi personel.

"Sampai seluruh area pondok pesantren kami itu dikepung," ungkap Fadlun.

"Itu udah sangat berlebihan," kecamnya.

Fadlun menilai suaminya tidak melakukan kejahatan berat.

Hal itu disampaikannya dengan nada tinggi.

"Habib Bahar ini bukan seorang teroris, bukan seorang koruptor, bukan seorang penjilat, bukan bandar narkoba yang harus dijemput dengan cara yang berlebihan seperti itu," tutupnya.

Bahar bin Smith diketahui adalah seorang ulama dan pimpinan Majelis Pembela Rasulullah.

Ia ditangkap karena dinilai menyampaikan ceramah dengan muatan provokatif dan menyebarkan rasa permusuhan di pesantrennya pada 16 Mei 2020.

Ceramah itu disampaikan sehari setelah dia bebas.

Bahar bin Smith kemudian dinilai melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena telah mengumpulkan massa yang dilarang dalam kondisi pandemi Covid-19.

Ia yang sebelumnya mendapat asimilasi kemudian dibatalkan dan harus menjalani tahanan di Lapas Nusakambangan.

Keterangan Pengacara

Tokoh Bahar bin Smith dianggap telah melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan diduga melakukan ceramah provokatif.

Akibatnya program asimilasi Bahar bin Smith dicabut dan mau tak mau harus kembali mendekam kembali di penjara.

Menanggapi hal itu, pengacara Bahar bin Smith, Aziz Yanuar menilai bahwa ceramah provokatif itu bersifat subjektif.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (20/5/2020), Aziz Yanuar juga sempat menantang agar mau mendengar ceramah Bahar bin Smith.

Aziz menilai pemerintah sensitif pada ceramah Bahar.

"Jadi mereka ini menginterpretasikan begitu lo, sensitifnya berlebihan," sambungnya.

Lebih lanjut Aziz menambahkan, kritik bukan berarti membenci.

Menurutnya, kritik adalah bentuk kepedulian terhadap pemerintah.

Benda Misterius di Langit Kota Solo yang Viral, Sempat Diduga Bintang Siang Hari tapi Akhirnya Jatuh

Begini Penampakan Rumah Pertama AHY dan Annisa Pohan, Ada Plafon yang Berlubang Bikin Netizen Syok

Bupati Masnah Busro Salat Ied Bersama keluarga secara Berjamaah d Rumah

"Yang kedua, saya sedikit keluar dari sisi hukum bahwa kalaupun memang betul yang dimaksud adalah Pemerintah Republik Indonesia perlu dicermati seksama."

"Isinya adalah mengkritik, mengkritik itu sangat berlawanan dengan membenci dan menyebar permusuhan. Justru orang-orang seperti Habib Bahar menyuarakan kritik ini adalah peduli terhadap pemerintah," ucap dia.

Lalu, Aziz menantang agar ceramah Bahar itu didengarkan lagi.

Dalam ceramah itu, Aziz menilai bahwa Bahar berusaha membela rakyat kecil.

"Bisa didengarkan ulang lagi bahwa yang dimaksud adalah Beliau mengatakan bahwa pemerintah dan pejabat itu tidak berkorban untuk rakyat."

"Melainkan rakyat yang berkorban untuk mereka dan partai dan semacam-macamnya yang seperti dijelaskan," ungkapnya.

Selain itu, ceramah Bahar disebut juga menyoroti sejumlah permasalahan yang kini tengah terjadi.

Misalnya kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Faktanya kan betul BPJS dinaikkan, kemudian di tengah kondisi seperti ini. Kemudian, harga BBM dunia turun drastis, tidak turun di Indonesia. Kemudian banyak impor, banyak merugikan rakyat Indonesia yang rakyat kecil."

"Apa yang salah dari statement itu?" ujarnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di tribunwow

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Dijemput Paksa, Istri Habib Bahar Samakan Suaminya Seperti Kisah Penculikan Para Jenderal di Film,

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved