Virus Corona

Prediksi Pakar, Lonjakan Kasus Virus Corona Akan Meningkat Drastis Usai Lebaran Idul Fitri 2020

Prediksi Pakar, Lonjakan Kasus Virus Corona Akan Meningkat Drastis Usai Lebaran Idul Fitri 2020

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kompas.com
Ilustrasi mudik 

TRIBUNJAMBI.COM - Saat ini, kasus virus corona di Indonesia menjadi yang paling tinggi di daratan Asia Tenggara.

Bahkan diperkirakan, jumlah akan semakin bertambah usai lebaran Idul Fitri 2020.

Lonjakan kasus positif Virus Corona itu disampaikan langsung oleh Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo.

Menurutnya lonjakan kasus pasien Virus Corona ini bisa terjadi lantaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) se-Indonesia melangsungkan cuti lebaran selama dua hari.

Pegulat Berdarah Indonesia Meninggal Dunia, Hana Kimura Bunuh Diri karena Dibully? Tinggal Pesan Ini

INI Panduan Bayar Fidyah atau Utang Puasa Ramadhan 2020, Bacaan Niat dalam Bahasa Arab dan Indonesia

Sempat Buat Heboh Jambi, Ini Sosok M Nuh yang Prank Lelang Motor Listrik Jokowi Saat Diarak Warga

Pada saat cuti itulah, tes Swab PCR Covid-19 juga tidak dilakukan di seluruh daerah di Indonesia.

Sehingga Windhu mengkhawatirkan bakal terjadinya penumpukan laporan kasus Covid-19.

Libur lebaran itu berlangsung mulai Sabtu ini (23/5/2020) dan berakhir pada Minggu (24/5/2020).

"Jadi, jangan senang dulu karena lebaran tiba-tiba ada laporan Covid-19 di Indonesia menurun, itu keliru. BBLK libur, ya pasti menurun karena gak ada yang meriksa," kata Windhu saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).

Bahkan, Windhu memprediksi, tujuh hari setelah lebaran akan ada pelonjakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Jadwal Lengkap Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang Keempat, Lengkapi Syarat dan langkah-langkahnya

Hana Kimura Pegulat Jepang Berdarah Indonesia Meninggal Dunia, Diduga Karena Bunuh Diri

VIDEO M Nuh Prank Lelang Motor Lisrik Jokowi Tersenyum Lebar, Diarak Warga Pakai Kompangan

Prediksi angka lonjakan Covid-19 usai lebaran.

Hal itu terjadi, lantaran selama tiga hari ke depan dalam masa lebaran akan ada pergerakan manusia yang tinggi.

"Bisa meningkat dobel itu. Karena ada hutang libur laporan dan pemeriksaan spesimen yang pengerjaanya 4-6 hari setelah lebaran.

Ilustrasi Mudik
Ilustrasi Mudik (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

BREAKING NEWS Diarak Warga, Akhirnya M Nuh Menampakkan Diri, Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi

Telah Rilis Samsung Galaxy S20 Spek Fotografi, Series Pas Buat Main Game, Ini Spesifikasi & Harganya

Momen Ahok BTP dan Puput Nastiti Devi Saat Lebaran Idul Fitri 1441 H, Bikin Video Ucapkan Hal Ini

Apalagi selama lebaran ini semua saling salam-salaman, masjid-masjid sepertinya tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam.

Jadi saya khawatirkan mulai nanti malam, besok, lusa itu yang sangat berisiko tinggi," ucapnya.

Menyikapi hal itu, Windhu berharap kepada pemerintah agar bisa menjamin ketersediaan reagen, suatu zat yang dijadikan bahan untuk melakukan tes Swab PCR spesimen.

"Ya kalau itu terjadi pemerintah harus lebih gencar melakukan tes massal dan memberi reagen sebanyak mungkin agar semua kasus bisa terungkap," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved