Virus Corona
Konser Amal Covid-19 yang Digelar Pemerintah Dinilai Langgar Protokol Covid-19,Ketua MPR Minta Maaf
Gelaran konser amal Covid-19 yang digelar pemerintah terlihat mengabaikan protokol kesehatan hingga tuai kritik.
TRIBUNJAMBI.COM - Gelaran konser amal Covid-19 yang digelar pemerintah terlihat mengabaikan protokol kesehatan hingga tuai kritik.
Ketua MPR Bambang Soesatyo juga terlihat di konser amal Covid-19 pun meminta maaf karena abaikan protokol kesehatan.
Saat larangan mudik hingga larangan sholat Ied digaungkan, pemerintah justru menggelar konser penggalangan dana tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
• Spoiler One Piece Chapter 980, Hal Ini Bikin Luffy Mendadak Mengamuk, Kid Mulai Beraksi Menyerang
Potret-potret keberlangsungan konser amal tersebut pun menyebar dan menuai kritikan.
Menanggapi hal itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta maaf atas penyelenggaraan konser penggalangan dana untuk korban Covid-19 yang menjadi sorotan publik.
Publik menilai konser tersebut mengabaikan protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kritik itu bermula dari foto Bambang bersama grup musik Bimbo dan sejumlah tokoh lainnya di atas panggung yang viral di media sosial.
Dalam foto itu, mereka berpose sambil berdiri berjajar tanpa menjaga jarak.
Konser yang digelar MPR bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu diselenggarakan pada Minggu (17/5/2020) malam.
• Mengenal Kevin Sanjaya Pernah Ditolak Adisi Karena Bertubuh Mungil, Kini Juara Dunia Ganda Putra
"Saya mohon maaf. Itu semua salah saya yang tidak bisa menolak permintaan spontan teman-teman kru TV untuk berfoto bersama dengan saya dan musisi senior Sam dan Acil Bimbo," kata Bambang kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
Bambang mengatakan foto tersebut secara spontan diambil seusai konser.
Ia menceritakan saat itu para kru TV dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam konser begitu senang karena acara berlangsung sukses.
• Fitur Lengkap MIUI 12 Diluncurkan Juni 2020, Berikut Daftar HP Xiaomi yang Bisa Terima Update Baru
"Karena saking senangnya acara yang melibatkan banyak tokoh dan dipersiapkan hanya beberapa minggu berjalan lancar dan sukses," ucap Bambang.
"Saya juga tidak menyangka solidaritas dan kegotong-royongan serta respons masyarakat kita luar biasa untuk bisa saling membantu sesama saudara sebangsa dan setanah air hingga bocah kecil rela memecahkan celengannya untuk berdonasi," imbuhnya.
Menurut Bambang, sejak awal tim yang terlibat dalam acara konser berkomitmen menerapkan protokol kesehatan, salah satunya menjaga jarak fisik.
Ia pun menyatakan kelalaian penerapan protokol itu terletak pada dirinya.
"Sejak awal kita semua sudah berupaya menjaga jarak. Jadi, kalau ada yang perlu disalahkan dari acara maupun dari foto yang seolah-olah mengabaikan protokol kesehatan, sayalah orangnya. Bukan yang lain. Karena mereka telah bekerja sukarela tanpa honor, termasuk Bimbo," kata Bambang.
Diberitakan sebelumnya, konser amal itu berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 4 miliar.
Dalam konser tersebut, digelar pula lelang sepeda motor listrik karya anak negeri.
Sepeda motor itu menjadi spesial lantaran dibubuhi tanda tangan Presiden Joko Widodo di bagian depan motor.
Motor listrik tersebut laku dengan nilai lelang Rp 2,55 miliar.
Konser berdurasi dua jam itu diramaikan oleh sederet musisi Ibu Kota. Mulai dari Bimbo, Iin Parlina, Rossa, Via Vallen, Judika, Lyodora Ginting, dan figur publik lainnya.
MUI Kecewa dengan Sikap pemerintah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecewa dengan sikap pemerintah yang memberikan reaksi berbeda pada kerumunan orang ibadah dan kerumunan warga di pusat perbelanjaan.
MUI menilai adanya ambivalensi atau pertentangan sikap pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19.
Di satu sisi, pemerintah dengan tegas mencegah orang untuk berkumpul di masjid melaksanakan shalat Jumat dan shalat berjamaah.
Tetapi, di sisi lain, pemerintah tidak mengambil tindakan tegas untuk menghadapi masyarakat yang berkumpul di pasar, pusat perbelanjaan, hingga bandara.
"Yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid, tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, mal, bandara, kantor dan pabrik?" kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/5/2020).
Anwar menuturkan, di beberapa daerah para petugas memakai pengeras suara, mengingatkan masyarakat supaya tidak berkumpul di masjid untuk shalat Jumat, shalat jamaah ataupun tarawih.
Tetapi, tidak ada petugas yang menggunakan pengeras suara mengimbau masyarakat di tempat umum, kantor dan pabrik, untuk menjauhi kerumunan.
Menurut Anwar, sikap pemerintah itu menjadi ironi yang sulit diterima akal sehat.
"Hal demikian tentu saja telah mengundang tanda tanya di kalangan umat apalagi melihat pihak pemerintah dan petugas tahunya hanya melarang dan itu mereka dasarkan kepada fatwa MUI," ujarnya.
Situasi inilah, kata Anwar, yang menyebabkan masyarakat kerap kali adu mulut dengan petugas perihal beribadah di masjid.
Padahal, jika pemerintah mampu bersikap tegas dengan tidak hanya melarang shalat di masjid tetapi juga kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan, Anwar yakin masyarakat bisa menerima.
Anwar pun meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan yang mereka terapkan selama pandemi Covid-19, serta dengan tegas menegakkan aturan.
"Pemerintah harus bisa mengevaluasi kebijakan dan tindakannya yang ada selama ini, kemudian membuat aturan yang jelas serta memberikan perlakuan yang sama untuk semuanya," ujar Anwar.
"Sehingga semua elemen masyarat dapat dengan ikhlas menerimanya, benar-benar hormat serta tunduk dan patuh kepada ketentuan yang ada dengan sebaik-baiknya," tutur dia.
Seperti diketahui, pekan lalu pemerintah resmi mengizinkan transportasi umum kembali beroperasi.
Kebijakan kembali beroperasinya transportasi umum ini dengan mempertimbangkan keberlanjutan perekonomian nasional.
Kelonggaran terhadap moda transportasi tersebut berlaku bagi warga dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah.
Namun, kenyataan di lapangan, terjadi antrean panjang calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com