Berita Bulutangkis

Kritik Pedas Sony Dwi Kuncoro Untuk PBSI, Tanggapi Berita Heboh Pensiunnya Tontowi Ahmad

Kritik Pedas Sony Dwi Kuncoro Untuk PBSI, Tanggapi Berita Heboh Pensiunnya Tontowi Ahmad

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Super Ball/Feri Setiawan
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro saat melawan pebulutangkis Jepang Kazumasa Sakai dalam kejuaraan bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (12/6/2017) dalam pertandingan tersebut Sony Dwi Kuncoro gagal mengalahkan Kazumasa Sakai. 

TRIBUNJAMBI.COM - Belakangan ini nama Tontowi Ahmad jadi sorotan usai memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis.

Bahkan hebohnya pemberitaan mengenai Tontowi Ahmad itu turut membuka komentar sesama pebulu tangkis lainnya.

Dia adalah tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, memberi respons menanggapi kabar pensiunnya Tontowi Ahmad.

Tontowi Ahmad sebelumnya memutuskan pensiun sebagai pebulu tangkis pada Senin (18/5/2020).

YLBHI Catat 16 Kasus Perampasan Lahan Saat Pandemi Virus Corona, Dua Kasus Terjadi di Jambi

KALA Satuan Elite Paskhas Menanti Musuh, Serangan Dadakan Sampai Buat Pasukan Khusus SAS Terkejut

Sebelum Jadi Penguasa di Indonesia, Ternyata Soeharto Pernah Jadi Seorang Pegawai Bank di Desa

Status pemain magang sejak Desember 2019 menjadi salah satu alasan Tontowi Ahmad mempertimbangkan untuk pensiun.

Tontowi merasa keberatan sebagai status pemain magang karena dirinya merasa masih kompetitif.

Orang Belanda Ini Jadi Pencipta Kopassus TNI AD, Benny Moerdani Sempat Menolak Dilatih Idjon Djanbi

Indonesia Pernah akan Ciptakan Perang Dunia III, Berawal dari Soekarno Gelorakan Ganyang Malaysia

"Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi dalam konferensi pers virtual.

"Saya kaget karena PBSI sempat membahas rencana bermain dengan Apriyani (Rahayu). Saya sebenarnya tidak mau membahas ini lagi.

"Saya juga tidak dendam. Seharusnya, PBSI bisa lebih menghargai pemain," tutur pemain asal Banyumas itu.

Masalah yang dialami Tontowi di PBSI itu mengundang perhatian Sony Dwi Kuncoro.

Sosok Laksamana Yudo Margono, KSAL yang Baru Dilantik Jokowi, Pernah Usir Kapal China di Natuna

Bantu Warga Ditengah Pandemi, Tim Serigala Kota Polresta Jambi Bagi-bagi Sembako

Sony Dwi Kuncoro juga memberi kritik kepada PBSI soal perlakuan yang dialaminya ketika keluar dari Pelatnas.

Sony menceritakan pengalamannya ketika didegradasi dari Pelatnas pada 2014. Menurut Sony, dia merasa tidak dihargai dengan sikap PBSI kepadanya saat itu.

"Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tutur Sony melalui akun Instagram pribadinya.

"Tahun 2014 saya meninggalkan pelatnas PBSI dengan cara [mereka] yang menurut saya kurang menghargai saya yang sudah 13 tahun di Pelatnas. Pada waktu itu [saya masih] ranking 15 dunia"

"Bagaimana tidak? Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus."

"Akhirnya saya menanyakan surat keluar agar saya mendapat kepastian. Surat keluar, saya dapat. Itupun surat diberikan oleh karyawan (bukan pengurus)," tulisnya menambahkan.

Download Lagu MP3 Kompilasi Lagu Batak Terpopuler 2020, dari Marsada Acoustic s/d Naras Trio

Jusuf Kalla Sindir Jokowi Soal Berdamai dengan Corona: Mau Damai Tapi Virusnya Enggak, Bagaimana?

Heboh Kasus Pelecehan Marga, Andre Taulany Kembali Buat Raffi Ahmad Panas Gara-gara Mobil Sport

Sony lantas memberi masukan.

Sony meminta PBSI untuk membenahi sistem degradasi. Selain itu, dia juga berharap agar mantan atlet pelatnas mendapat kenang-kenangan ketika keluar dari Cipayung.

"Apa pun prestasinya, selama dia membawa nama Indonesia di dadanya, sebaiknya PBSI memberi penghargaan apa pun bentuknya (piagam atau sertifikat) yang berguna dan menjadi kebanggaan untuk masa depan atlet," ujarnya meneruskan.

Tontowi Ahmad Mengaku Galau Sampai Terbayang Bermain di All England

TRIBUNJAMBI.COM -- Tontowi Ahmad mengakui sempat dihinggapi kegundahan setelah memutuskan pensiun sebagai pebulu tangkis.

Tontowi Ahmad telah mengambil langkah pasti untuk masa depannya pada hari Senin (18/5/2020).

Melalui unggahan di akun Instagram pribadi miliknya, Tontowi memutuskan untuk gantung raket alias pensiun dari olahraga yang telah membesarkan namanya tersebut.

Sebelum membuat keputusan itu, Tontowi telah mengisyaratkan keinginannya untuk pensiun melalui pesan kepada pelatih kepala ganda campuran nasional Indonesia, Richard Mainaky, pada 11 Februari lalu.

Keputusan tersebut tentu membawa kesan tersendiri bagi Tontowi yang telah lama menghabiskan hidupnya untuk menggeluti olahraga bulu tangkis.

Dalam konferensi pers melalui aplikasi Zoom, sosok yang akrab disapa Owi itu tidak bisa menyembunyikan perasaan galau.

Terutama karena dia mulai saat ini akan meninggalkan rutinitasnya sebagai pebulu tangkis.

"Perasaan saya setelah memastikan pensiun campur aduk, sedih, galau, galaunya setelah ini (bulu tangkis), saya tidak bisa sesukses bulu tangkis," kata Tontowi.

"Pasti berat meninggalkan rutinitas bulu tangkis sejak kecil, saya sempat galau, tidak bisa tidur," kata Owi menambahkan.

Bahkan, saking galaunya, Tontowi mengaku sempat berkhayal dalam tidurnya untuk tampil lagi di turnamen-turnamen besar seperti All England Open.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Yves Lacroix/Badminton Photo)

Meski demikian, keputusan Owi untuk mundur ketatnya persaingan bulu tangkis dunia sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat lagi.

"Saat tidur saya terbayang sedang ikut kejuaraan seperti di All England, tetapi keputusan saya sudah bulat sebagai atlet," tutur dia.

Tontowi Ahmad mencapai kesuksesan sebagai atlet saat berpasangan dengan Liliyana Natsir.

Bersama sosok yang akrab disapa Butet itu, Tontowi berhasil menjadi Juara Dunia 2013 dan 2017 serta meraih medali emas SEA Games 2011.

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir, dalam sebuah pawai juara Olimpiade 2016 Rio de Janeiro di Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (1/9/2016).
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir, dalam sebuah pawai juara Olimpiade 2016 Rio de Janeiro di Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (1/9/2016). (HERKA YANIS/JUARA.NET)

Selain itu, duet Tontowi/Liliyana juga berhasil meraih hat-trick gelar All England Open (2013, 2014, 2015).

Puncak karier mereka adalah meraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016.
-
sumber: "Galaunya Tontowi Ahmad Usai Pensiun, Terbayang Main pada All England Open Lagi"

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tontowi Ahmad Mengaku Galau Sampai Terbayang Bermain di All England

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBAR KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved