Virus Corona

Daftar Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown Setelah Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19

Pandemi virus Corona telah menyerang hampir seluruh negara-negara di dunia, di antaranya Indonesia.

Editor: Heri Prihartono
AFP / Hector RETAMAL
Aktivitas Kota Wuhan pasca dibuka kembali setelah lockdown 

Pada Senin (18/5/2020), kasus baru tercatat 1.700.

Gubernur Khuzestan Gholamreza Shariati menyebut kenaikan ini disebabkan oleh longgarnya pembatasan sosial selama beberapa hari terakhir.

Iran mulai memberlakukan lockdown di seluruh wilayahnya pada akhir Februari 2020 dengan menutup sekolah, universitas, dan pusat budaya di 14 provinsi.

Pada pertengahan Maret, lockdown diperluas dengan menutup toko dan ruang publik.

Lockdown ini telah memukul telak perekonomian Iran.

Bahkan, masyarakat tidak bisa pergi keluar rumah pada Tahun Baru Iran.

Selain itu, Iran juga terus menderita karena adanya sanksi dari Amerika Serikat.

Perekonomian Iran menyusut hingga 15 persen selama lockdown, menurut laporan Foreign Policy.

Di bawah tekanan ekonomi yang intens, Presiden Hassan Rouhani mulai melonggarkan lockdown sebagian pada 20 April 2020, meski negara tersebut masih mencatat 1.300 kasus baru harian.

5. Lebanon

Pada Rabu (13/5/2020) malam, beberapa hari setelah mencabut lockdown, Lebanon kembali memberlakukan lockdown karena adanya lonjakan kasus infeksi baru.

Sejak pertengahan April 2020, Lebanon mencatat kurang dari 10 kasus baru per hari.

Namun pada 7 Mei 2020, jumlah kasus baru harian melonjak menjadi 34 kasus.

Lebanon kembali memberlakukan lockdown, padahal baru saja satu minggu membuka kembali bar, restoran, salon, tempat ibadah, dan tempat-tempat publik.

Sembari mengumumkan langkah baru ini, Perdana Menteri Hassan Diab menegur orang-orang yang tidak mengikuti aturan.

Lebanon sebenarnya hanya mengalami kasus infeksi virus corona Covid-19 dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Yakni, 931 kasus positif dan 26 kasus kematian.

Meski begitu, Lebanon telah memberlakukan lockdown ketat di seluruh wilayah pada 21 Maret, bahkan melarang olahraga di luar ruangan.

Lockdown baru ini diberlakukan untuk memberi tempat bagi lebih banyak pengujian, kata Hassan Diab.

Apotek dan supermarket masih bisa beroperasi, tetapi perbatasan negara tetap ditutup.

6. Arab Saudi

Arab Saudi melonggarkan lockdown selama bulan Ramadan, dan berencana akan memberlakukannya kembali setelah bulan suci berakhir.

Lockdown di Arab Saudi diberlakukan pada 29 Maret 2020, perkantoran ditutup, jalanan disterilisasi, dan menetapkan denda bagi pelanggar aturan sebesar 800 dolar AS atau sekitar Rp11,8 juta (kurs 1 dolar AS = Rp14.826).

Masjidil Haram ditutup untuk umum.

Lockdown dilonggarkan pada 24 April 2020, tepat sebelum Ramadan di mana keluarga dan kerabat berkumpul untuk makan bersama setelah berpuasa satu hari penuh.

Masyarakat diperbolehkan keluar rumah antara pukul 9 pagi hingga 5 sore.

Beberapa toko dan mal juga dibuka kembali.

Namun, pada 3 Mei 2020, angka kasus infeksi baru melonjak hingga 1.600 kasus per hari dan terus naik sejak itu.

Kemudian pada Kamis (14/5/2020), Arab Saudi mencatat 2.000 kasus baru, jumlah tertinggi yang pernah tercatat.

Kini, ada lebih dari 57.000 kasus infeksi Covid-19 di Arab Saudi.

Arab Saudi pun berencana memberlakukan kembali pembatasan selama lima hari mulai 23 Mei 2020 mendatang, tepat sebelum perayaan Idul Fitri.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co 

 

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 6 Negara Ini Berlakukan Kembali Lockdown Usai Kasus Virus Corona Kembali Naik, https://bangka.tribunnews.com/2020/05/20/6-negara-ini-berlakukan-kembali-lockdown-usai-kasus-virus-corona-kembali-naik?page=all

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved