Virus Corona

Daftar Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown Setelah Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19

Pandemi virus Corona telah menyerang hampir seluruh negara-negara di dunia, di antaranya Indonesia.

Editor: Heri Prihartono
AFP / Hector RETAMAL
Aktivitas Kota Wuhan pasca dibuka kembali setelah lockdown 

TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi virus Corona telah menyerang hampir seluruh negara-negara di dunia, di antaranya Indonesia.

Akibatnya sejumlah negara  memberlakukan lockdown di wilayahnya guna mencegah penyebaran Covid-19 agar tak semakin meluas.

 

Beberapa minggu setelah mengalami penurunan angka kasus infeksi virus corona Covid-19, sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown atau penguncian wilayah.

Hal ini dilakukan utamanya karena adanya kasus infeksi baru.

Sementara itu, beberapa dari negara ini juga mengalami tekanan politik dan ekonomi untuk membuka kembali lockdown.

Dikutip TribunPalu.com dari laman This is Insider, pemberlakuan kembali lockdown yang dilakukan baik secara total maupun parsial saat ini memang belum memperlihatkan dampak.

Presiden Jokowi Telepon Raja Salman, Pastikan Pelaksanaan Ibadah Haji 2020, Begini Hasilnya!

Meski begitu, dalam beberapa pekan ke depan, itu akan memberikan petunjuk krusial tentang langkah apa yang paling tepat dilakukan seiring negara-negara lain di dunia juga mulai kembali memberlakukan pelonggaran.

Berikut enam negara di dunia yang memberlakukan lockdown lagi karena adanya lonjakan kasus infeksi baru Covid-19.

1. China

Sebagai tempat di mana kasus virus corona Covid-19 pertama kali ditemukan, China juga menjadi negara pertama yang memberlakukan lockdown.

Dalam prosesnya, China membuka kembali lockdown sedikit demi sedikit.

China pertama menutup Kota Wuhan pada akhir Januari 2020 dan berangsur-angsur menutup wilayah lain hingga hampir separuh populasi China berada di bawah aturan pembatasan fisik pada pertengahan Februari 2020.

Pada awal Maret 2020, jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan telah menurun menjadi sekitar 200 kasus per hari atau kurang dari itu.

Pada akhir Maret, China mulai menggulirkan serangkaian pembukaan akses kembali.

Hingga Kamis (14/5/2020) lalu, China hanya melaporkan tidak lebih dari 36 kasus infeksi baru per hari dalam satu bulan penuh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved