Virus Corona

Terungkap Alasan Pemerintah Ijinkan Mall dan Bandara Tetap Buka di Tengah Pandemi Covid-19

Terungkap alasan pemerintah mengizinkan pusat perbelanjaan dan bandara tetap buka semasa pandemi Covid-19 karena hal itu diatur undang-undang.

Editor: Heri Prihartono
IST
Foto keramaian penumpang di Bandara Soekarno Hatta Jakarta viral dan bikin warganet geregetan, Kamis (14/5/2020). 

Mahfud MD mengatakan, dalam Permenkes yang mengatur tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) itu, segala kegiatan yang dapat mengumpulkan massa dalam jumlah besar dilarang untuk mencegah penularan covid-19.

Istana Mulai Panik. Rocky Gerung Sarankan Presiden Jokowi Menyerah Tangani Virus Corona

Tahapan Pilkada Serentak Dilanjutkan 6 Juni 2020, Ini Kata KPU Provinsi Jambi

 

"Bahwa kegiatan keagamaan yang sifatnya masif seperti shalat berjamaah di Masjid atau Shalat Id di lapangan itu termasuk kegiatan yang dilarang oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2020," ujar Mahfud MD usai rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui video conference, Selasa (19/5/2020).

"Juga dilarang oleh berbagai peraturan undang-undang yang lain. Misalnya Undang-undang No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kewilayahan yang dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19," lanjut dia.

Karena itu, ia mengatakan, pemerintah meminta kepada seluruh umat Islam mematuhi ketentuan tersebut dan melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Ratu Munawaroh Dampingi H Cek Endra di Pilgub Jambi 2020, Ini Kata Tim Pemenangan CE

VIDEO : Tanah Longsor di Jalan Lintas Sarolangun - Batang Asai

Ia pun meminta seluruh tokoh agama mengajak umat Islam bersama-sama mematuhi aturan itu demi mencegah penularan covid-19.

"Pemerintah meminta dan mengajak tokoh-tokoh agama, ormas-ormas keagamaan, dan tokoh-tokoh masyarakat adat untuk meyakinkan masyarakat bahwa kerumunan shalat berjamaah itu termasuk bagian yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo mengkhawatirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri dengan melibatkan banyak jemaah di Masjid ataupun lapangan akan menjadi medium penularan covid-19.

Letjen Doni Monardo, Kepala BNPB: Kami akan Kewalahan Distribusikan Anggaran, Jika Kemarin Presiden Putuskan Lockdown.
Letjen Doni Monardo, Kepala BNPB: Kami akan Kewalahan Distribusikan Anggaran, Jika Kemarin Presiden Putuskan Lockdown. (Instagram bnpb_indonesia)

Untuk itu, ia meminta masyarakat memaklumi apabila nanti diputuskan penyelenggaraan shalat Idul Fitri hanya dilakukan di rumah.

"Menyangkut shalat Idul Fitri, memang betul kami dapat laporan dari beberapa daerah masih adanya masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan ibadah (berjemaah)," ujar Doni.

"Mohon ini juga dimaklumi sebagai suatu hal yang bisa menimbulkan risiko," lanjut dia.

Pemerintah telah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) terkait pelaksanaan shalat Idul Fitri mendatang.

"Kemarin kami sudah menjelaskan ke MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) mengenai risiko yang bisa dihadapi oleh masyarakat yang melakukan pertemuan, baik di tempat ibadah maupun tempat publik lainnya," ujar Doni Monardo.

 

Ia menambahkan, kekhawatiran Gugus Tugas ialah kehadiran orang yang telah terinfeksi virus Corona, tetapi tidak menunjukkan gejala di dalam shalat Idul Fitri berjamaah tersebut.

Jika hal itu terjadi, maka akan menulari para jemaah lain dan membahayakan jemaah yang berusia di atas 45 tahun serta mereka yang memiliki penyakit berat.

"Sekali lagi, kekhawatiran kita adalah ketika orang atau kelompok masyarakat yang telah terpapar positif covid-19, tetapi tidak diketahui gejalanya. Itu yang dapat menimbulkan penularan kepada pihak lain," ujar Doni Mornado.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved