Ilmuwan NASA Peringatkan Dampak Matahari Lockdown, Mulai Petir hingga Gunung Meletus

Matahari kita, yang merupakan pusat tata surya saat ini telah berada dalam periode 'solar minimum' atau 'minimum Matahari'.

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Tribun Jabar / shutterstock / Nasa
Misteri Matahari 

"Hal ini dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan mereka yang berada di kutub."

"Lalu juga memengaruhi elektro-kimia atmosfer di atas Bumi dan dapat membantu memicu petir."

Keluarga Atta Halilintar Pontang-panting Selamatkan Diri saat Rumah Mewahnya di Malaysia Kebanjiran

Punya 5 Motor Sport Klasik 2-Tak Ini? Bak Punya Harta Karun Karena Jadi Incaran Kolektor

Belum selesai.

Ilmuwan NASA itu khawatir bahwa kondisi ini bisa mengulang kejadian antara tahun 1790 dan 1830 yang disebut Dalton Minimum.

Di mana kondisi tersebut mengarah pada periode musim dingin yang brutal, kehilangan panen yang mengakibatkan kelaparan, dan letusan gunung berapi yang kuat.

Saat itu, kondisi suhu merosot hingga 2 derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit) selama 20 tahun dan menghancurkan produksi pangan dunia.

Pada 10 April 1815, letusan gunung berapi terbesar kedua dalam 2.000 tahun terjadi di mana Gunung Tambora di Indonesia meletus dan menewaskan sedikitnya 71.000 orang.

Ini juga menyebabkan 'Tahun Tanpa Musim Panas' pada tahun 1816 dan ada salju di bulan Juli.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Matahari Lockdown, Ilmuwan NASA Peringatkan Dampaknya, Muncul Petir dan Gunung Meletus, 

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved