Selama Lockdown Di Negara Eropa Ini, Para Jomblo Disarankan Self Service Bersama Pasangan/Partnernya

Saran itu muncul setelah kritik terhadap peraturan yang menetapkan bahwa pengunjung rumah harus menjaga jarak 1,5 meter dari tuan rumah selama lockdow

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
zoom-inlihat foto Selama Lockdown Di Negara Eropa Ini, Para Jomblo Disarankan Self Service Bersama Pasangan/Partnernya
net
Ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM - Para pria dan wanita jomblo di Belanda disarankan untuk punya partner seks.

Saran itu muncul setelah kritik terhadap peraturan yang menetapkan bahwa pengunjung rumah harus menjaga jarak 1,5 meter dari tuan rumah selama lockdown akibat virus corona.

Dalam perbincangan yang bebas terbuka, bimbingan resmi dari Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM) telah diamandemen.

Dilansir The Guardian, atas saran para ilmuwan di RIVM, pemerintah Belanda dalam upaya 'lockdown cerdas' yang mereka galakan sejak 23 Maret, mengizinkan hingga tiga pengunjung masuk ke rumah dengan syarat ketat mereka akan menjaga jarak.

Tetapi RIVM sekarang mengakui bahwa "masuk akal apabila sebagai seorang lajang, seseorang ingin melakukan kontak fisik" seraya memperingatkan bahwa risiko hubungan intim harus diatur.

“Diskusikan cara terbaik untuk melakukan ini bersama,” saran RIVM. “Misalnya, bertemu dengan orang yang sama untuk melakukan kontak fisik atau seksual (misalnya 'teman seks'), asalkan Anda bebas dari penyakit.

Buat kesepakatan yang baik dengan orang ini tentang berapa banyak orang lain yang kalian jumpai. Semakin banyak orang yang Anda jumpai, semakin besar kemungkinan (penyebaran) virus corona. ”

RVIM juga memiliki saran untuk mereka yang memiliki hubungan dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus corona atau dalam karantina dengan gejala penyakit yang dicurigai.

"Jangan berhubungan seks dengan pasangan Anda jika mereka telah diisolasi karena (diduga) terinfeksi virus corona," kata RVIM.

"Berhubungan seks-lah dengan diri sendiri atau dengan orang lain dari kejauhan (dengan menceritakan kisah erotis atau bermasturbasi bersama)."

Sementara di Inggris, pemerintah memperingatkan di awal lockdown bahwa pasangan yang tidak hidup bersama (tanpa status pernikahan) sebaiknya tidak bertemu sama sekali, atau cepat-cepat tinggal serumah bersama.

Jenny Harries, wakil kepala petugas medis, mengatakan kepada wartawan bahwa pasangan yang berpacaran “harus menguji kekuatan hubungan mereka dan memutuskan apakah seseorang ingin menetap di rumah pasangannya itu”.

Perubahan pikiran Institut Belanda tentang nasib para lajang berdasarkan ekspresi frustrasi yang luar biasa pada beberapa kalangan atas aturan untuk para 'jomblo'.

Berkah Ramadan, Servis di AHASS Diskon Rp25 Ribu

KPU Optimis Pilkada Serentak di Jambi Digelar Desember

Ilustrasi jomblo di Belanda yang kesepian
Ilustrasi jomblo di Belanda yang kesepian (Trubun Lampung/Dody Kurniawan)

Dalam sebuah opini yang ditulis di surat kabar Het Parool, Linda Duits, seorang jurnalis yang berspesialisasi dalam isu-isu gender, langsung mengkritik RIVM, dengan alasan bahwa seks adalah hak asasi manusia.

"Kedekatan dan kontak fisik bukanlah suatu kemewahan, mereka adalah kebutuhan dasar," tulis Duits.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved