Sejarah Indonesia
Kala Istri Cantik Soekarno Diberi Tiga Pilihan yang Mengejutkan oleh Soeharto Saat Tragedi G30 S PKI
Kala Istri Cantik Soekarno Diberi Tiga Pilihan yang Mengejutkan oleh Soeharto Saat Tragedi G30 S PKI
Berbekal instruksi tersebut, Soeharto lantas bergerak melaksanakan perintah pemulihan keamanan.
Segala orang yang dianggap dekat dengan Bung Karno pun ditanyai perihal G30S oleh Soeharto.
Tak terkecuali istri Soekarno yang berasal dari Jepang, Ratna Sari Dewi Soekarno.
Namun Soeharto tahu tak akan mudah bertemu dengan Dewi Soekarno lantaran dirinya bak primadona Indonesia kala itu terlebih dirinya istri presiden.

Jadi Soeharto harus hati-hati dalam bertindak.
Maka disuruhnya Brigjen TNI Yoga Sugomo selaku asisten I (Intelijen) Kostrad bersama dengan Martono yang kelak menjadi Menteri Transmigrasi era Orde Baru untuk merancang pertemuan dengan Dewi Soekarno.
Rencananya, Soeharto dan Ratna Sari Dewi akan bertemu di lapangan golf Rawamangun, Jakarta Timur.
"Tidak mudah mengatur pertemuan itu karena Dewi adalah istri presiden. Oleh karena itu, diusulkan agar pertemuan dilakukan secara tidak resmi. Rencananya, Soeharto akan bertemu dengan Dewi di lapangan golf," kata Yoga yang dicukil dari biografinya, Jenderal Yoga : Loyalis di Balik Layar.
• Sebagian Paket Sembako Korban Banjir di Kabupaten Batanghari Telah Dibagikan
• Viral 871 Nama Purnawirawan TNI-Polri Pasang Badan untuk Said Didu Lawan Luhut Binsar Pandjaitan
• Musim Kemarau Diprediksi Mulai Akhir Mei hingga Awal Juni, Wilayah Timur Jambi Terjadi Cuaca Panas
Tujuan pertemuan itu jelas, yakni mengorek informasi kebijakan juga kegiatan Soekarno sebelum detik-detik G30S terjadi.
Maka bertemulah keduanya di lapangan golf Rawamangun pada 20 Maret 1966.
Dewi kala itu tak sadar jika pertemuannya dengan Soeharto amatlah penting dan dirinya yakin Supersemar dapat mengendalikan situasi serta kepemimpinan Soekarno akan terus langgeng di Indonesia.
Namun ketika pertemuan dengan Soeharto tersebut Dewi menyadari kepemimpinan Soekarno sudah habis dan kalah.
Soeharto kemudian memberi tiga pilihan kepada Dewi agar dipilih oleh Soekarno : Pertama, segera cabut keluar negeri untuk istirahat tanpa ada lagi urusan politik di Indonesia.

Kedua, tetap di Indonesia tapi sebagai presiden yang tak lagi punya wewenang alias sebutan saja.
Ketiga, Soekarno mengundurkan diri secara total sebagai presiden.
"Belakangan Dewi memberi kesaksian kepada saya bahwa begitu mendengar tiga opsi saran Soeharto itu, dia baru menyadari bahwa dia dan suaminya telah kalah dalam permainan," kata Aiko Kurasawa seorang sejarawan asal Jepang.