Rekonstruksi Pembunuhan Inah
Terungkap Maksud Jahat Tersangka Ajak Inah Bertemu, Mengapa Tubuh Siswi SMP Itu Tinggal Kerangka?
Semua itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polres Tanjabbar bersama dengan Kejaksaan Negeri Tanjabbar, Selasa (12/5) siang.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Dari rekonstruksi pembunuhan Inah siang ini, akhirnya terungkap maksud awal dari tersangka F sebelum membunuh.
Lelaki bernama F itu sebelumnya kenalan dengan Inah melalui media sosial Facebook.
Ternyata tersangka sempat memiliki niat untuk melakukan tindakan tak terpuji kepada Inah, siswi SMP 1 Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Semua itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polres Tanjabbar bersama dengan Kejaksaan Negeri Tanjabbar, Selasa (12/5) siang.
• Putrinya Berhubungan Badan di Luar Nikah, Sang Ayah Murka Berujung Penyanderaan dan Pembunuhan
• Inilah Tempat Awal Pertemuan Inah dan Tersangka hingga ke Kebun Sawit, Korban Nurut Saja
• 3 Teka-teki Pembunuhan Inah Siswi SMP 1 Betara, dari Kerangka Manusia s/d Ceceran Darah
Tersangka F menyebutkan bahwa memang korban meminjam uang sebesar Rp 250 ribu, namun belum dikembalikan.
Kemudian, tersangka menagih uang yang dijanjikan korban akan dikembalikan dua hari setelah peminjaman.
Karena tidak kunjung dibayar, tersangka kemudian mengajak korban untuk bertemu di pinggir jalan dekat dengan Polsek Betara.
Kemudian dengan sepeda motor masing-masing, keduanya pergi ke areal perkebunan kelapa sawit di Jalan Pinang Merah, RT 01, Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar.
Pengakuan tersangka, utang Rp250 ribu tersebut awalnya tidak dipersoalkan lagi asalkan korban bisa 'melakukan sesuatu' dengan tersangka.
Follow Instagram Tribunjambi.com
Namun, belum niat tersebut disampaikan, korban sudah mengeluarkan kata-kata kasar saat tersangka memulai pembicaraan untuk menagih utang.
Sesampai di areal perkebunan, korban dan tersangka duduk berdekatan dengan posisi saling membelakangi, namun masih tetap bersampingan.
Pada saat duduk tersebut, tersangka menanyakan kepada korban soal utang tersebut.
"Inah macam mana soal utang kemarin. Janjinya dua hari, saya chat dak dibalas-balas," kata F mempraktikkan pembicaraan keduanya.
"Kamu ni utang segitu aja ditagih-tagih, dungul kamu ni," jawab Inah sebagaimana dipraktikkan F saat rekonstruksi.
• Pasien Positif Covid-19 Melahirkan di RSUD Raden Mattaher Jambi, Begini Kondisi Bayinya
Atas perkataan yang keluar dari mulut Inah tersebut, kata tersangka, dirinya naik darah.
Inah yang masih duduk dekat, langsung dicekik tersangka menggunakan kedua tangannya.
Saat mencekik, posisi kedua jempol tangan tersangka menekan tenggorokan Inah.
Sebenarnya, diungkapkan F, dirinya tidak memiliki niat untuk membunuh Inah.
Awalnya niat F mengajak Inah supaya untuk tidak mempersoalkan utangnya, yang jika memang tidak bisa dibayar diganti dengan 'melakukan sesuatu'.
"Niatnya kek gitu. Tapi dari ucapan dia gitu (kasar), saya spontan marah. Dia bilang yang bodoh, yang bungul," katanya.
22 adegan rekonstruksi
Ada 22 adegan diperagakan tersangka dan pemeran pengganti Inah, dalam rekonstruksi pembunuhan Inah pada Selasa (12/5).
Rekonstruksi pembunuhan siswi SMP 1 Betara itu digelar di Jalan Pinang Merah, RT 01, Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar.
Terungkap, pada awal kejadian tersangka F dan korban berjanji bertemu di pingir jalan, dekat Polsek Betara sekira pukul 14.00 WIB.
Tersangka menggunakan sepeda motor miliknya, sementara Inah menggunakan sepeda motornya sendiri.
Menggunakan kendaraan masing-masing, keduanya pergi ke perkebunan kelapa sawit dengan waktu tempuh sekira 30 menit dari titik awal mereka bertemu.
Korban Inah mengikuti sepeda motor tersangka dari belakang.
• Inilah Tempat Awal Pertemuan Inah dan Tersangka hingga ke Kebun Sawit, Korban Nurut Saja
Lokasi tersebut, berdasarkan pengakuan tersangka, dipilih secara tidak sengaja.
Tersangka dan korban kemudian memasuki areal perkebunan kelapa sawit yang berjarak sekitar 500 meter dari jalan as.
"Saya baru sekali ke sini, kalau lewat sini sering," kata F menjawab pertanyaan Kasipidum Kejari Tanjab Barat, Novan Harpanta, yang hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Sementara itu, tersangka juga menceritakan bahwa awalnya menunggu korban untuk membayar utang Rp250 ribu kepada dirinya, namun tidak ada kabar dari korban.
Kemudian tersangka mengajak korban bertemu untuk membicarakan soal utang piutang tersebut.
"Awalnya saya ajak ketemuan dak jadi, seminggu di chating dak dibalas-balas. Jadi kemudian saya ngomong gini. Ketemuan aja, ngomong baik-baik. Iya dia (korban) nurut aja saya ajak ke sini," ungkapnya.
Ada 22 adegan
Pembunuhan ini dilakukan di dekat kanal kebun sawit, Jalan Pinang Merah, RT 01, Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar.
Tubuh Inah ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka, sementara tanah di sekitarnya sudah ditumbuhi rumput.
Inah oleh keluarganya dilaporkan ke polisi, telah hilang sejak dua bulan lalu.
Dia tak pulang ke rumah sejak itu.
Polres Tanjung Jabung Barat bersama dengan Kejaksaan Negeri Jambi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Inah.
Rekonstruksi ini dipimpin Kasatreskrim Polres Tanjabbar, AKP Jan Manto Hasiholan, bersama dengan Kasi Pidum Kejari Tanjabbar, Novan Harpanta, Selasa (12/5/2020) siang.
Rekontruksi dilakukan untuk menyocokan keterangan dari tersangka terhadap fakta di lapangan.
Di sana hadir juga Kepala Kajari Tanjabbar, Tri Joko dan Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro.
Setidaknya ada 22 reka adegan yang akan dilakukan.
"Hari ini kita rekontruksi, sekitar 22 adegan yang akan direkonstruksi," sebutnya. ( Samsul Bahri / Tribunjambi.com )
• Kena Imbas Corona, Boy William Curhat Penghasilan Turun Hingga Bisnis Tutup
• Inilah Sosok Jenderal TNI Idola Ahok, Siapa Sangka Pernah Gebrak Meja Rumah Presiden Soeharto
• Foto Ahok Masih Ada di Rumah Veronica Tan Jadi Bukti Hubungan Baik Keluarga Ini, Lihat Penampakannya