Suara Dentuman Misterius Dini Hari Bikin Warga Geger, Sebenarnya Apa Itu? Begini Penjelasan LAPAN

Warganet dihebohkan dengan adanya suara dentuman yang terdengar di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Senin (11/5/2020) dini hari.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Twitter
Dentuman jadi trending. Kabarnya terjadi di Jawa Tengah, namun persisnya di daerah mana tak ada fakta yang menyakinkan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Warganet dihebohkan dengan adanya suara dentuman yang terdengar di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Senin (11/5/2020) dini hari.

Bahkan, tagar #dentuman menjadi salah satu trending topic di Twitter.

Pengguna Twitter masih mempertanyakan sumber suara dentuman yang disebut-sebut terdengar pada Senin dini hari itu.

Terkait dengan hal itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan penjelasan.

Kepala LAPAN, Thomas Djamaludin mengatakan, bahwa suara dentuman tersebut bukan bersumber dari langit.

Gadis Ini Tewas Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai Bersama Temannya, Ditemukan 5 Jam Kemudian

Waspadai Pneumonia Duplex, Perokok Pasif Rentan Terserang

"Suara dentuman tidak ada yang bersumber dari langit yang bisa didengar dari banyak wilayah."

 "Suara bersumber dari sumber lokal," kata Thomas kepada Tribunnews.com, Senin (11/5/2020).

Thomas juga menegaskan, suara sumber lokal pun juga bukan berasal dari langit.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah memberikan penjelasan terkait dengan sumber suara dentuman tersebut.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, suara dentuman yang terdengar di Jawa Tengah dipastikan bukan berasal dari gempa.

Hal ini lantaran ada warga yang menduga suara dentuman itu berasal dari gempa.

"Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik daroi seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah."

"Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik."

"Karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata Daryono dalam pernyataannya yang dikutip Tribunnews.com dari akun Twitter Humas BMKG, @infohumasBMKG.

Daryono menerangkan, dentuman akibat gempa biasanya hanya terjadi sekali dan disebabkan oleh gempa yang sangat dangkal.

Hal itu pernah terjadi pada gempa di lereng Gunung Merbabu pada 17 Februari 2014 dan gempa Bantul 2006.

Trending Topik Tagar Menuju 15 Mei, Ada Apa? THR PNS TNI Polri Bakal Cair? Berapa Besarannya?

Viral China Gempar karena Seorang Wanita Memuaskan Diri di Sofa Pajangan Toko Direkam Orang

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved