Singgung Keberadaan Jubir Jokowi terkait Corona, Rocky Gerung: Sudah Di-lockdown, Salah Melulu!

Kemudian, Rocky Gerung menyinggung Kantor Staf Kepresidenan atau buzzer yang biasa akan meluruskan apa yang telah diungkapkan presiden.

Editor: Tommy Kurniawan
Instagram Tribun Bali
Rocky Gerung dan Jokowi 

TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru ini pernyataan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mendapat sorotan publik soal perkataanya tentang berdamai dengan virus corona.

Bahkan pengamat Politik, Rocky Gerung ikut mengomentari ungkapan Jokowi Tersebut.

Pengamat Rocky Gerung lantas menyinggung keberadaan Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi.

Menurut Rocky Gerung menilai bahwa pernyataan presiden akan memunculkan banyak penafsiran.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu (11/5/202020) seharusnya ada orang yang menafsirkan.

Jadwal Belajar dari Rumah di TVRI Hari Ini, Selasa 12 Mei 2020, Materi PAUD, SD, SMP dan SMA Lengkap

Token Listrik Gratis dan 50 persen Bagi 900 VA, Bulan Mei 2020, WA 08122123123 atau di www.pln.co.id

Update Terbaru THR PNS, TNI-Polri hingga Pensiunan Terakhir Hari Jumat, 15 Mei 2020

Malangnya Nasib Roy Kiyoshi di Penjara, Alami Stres Parah hingga Sempat Muntah-muntah

"Tapi ini juga menimbulkan spekulasi besar-besaran pada publik, pada ekonomi dunia, bahwa setiap kali presiden bicara selalu harus ada yang menafsirkan."

"Jadi ini birokrasi pernujuman sebetulnya ini, pemerintah tidak punya ensiklopedia yang utuh secara metodologi sehingga akhirnya mesti minta orang lain menerankan," ujar Rocky Gerung.

Kemudian, Rocky Gerung menyinggung Kantor Staf Kepresidenan atau buzzer yang biasa akan meluruskan apa yang telah diungkapkan presiden.

"Kalau enggak cukup nanti ada orang KSP yang nongol lagi terangi lagi."

"Kalau nanti masih enggak cukup nanti ada buzzer terangin lagi, jadi berlapis-lapis keterangan menandakan tidak ada keterangan, artinya gelap bukan terang," ujarnya.

Lalu, Rocky Gerung sempat diminta pendapat Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi yang biasanya meluruskan pernyataan presiden.

Menurut Pengamat Politik asal Manado ini, Jubir memang sengaja disuruh diam.

Rocky Gerung mengkritik Jubir presiden yang dianggapnya tak mampu memberi penjelasan kepada publik.

"Saya kira juru bicaranya sudah di-lockdown juga karena salah melulu, bicaranya enggak ada isinya, tapi isinya dipaksa pers untuk menerangkan."

"Karena enggak ada orang lagi buat nerangin kan, enggak ada orang yang punya basis akademis kuat kemampuan persuasif publik yang kuat," ungkapnya.

Lihat videonya mulai menit ke-5:30:

Jokowi Dinilai Sudah Putus Asa soal Virus Corona

Rocky Gerung menilai presiden sudah tidak tahu apa lagi yang akan dilakukan.

"Jadi istilah berdamai itu itu istilah yang fatalistik."

"Artinya kayak enggak tahu mau bikin apa lagi," kata Rocky Gerung.

Apalagi sekarang bidang ekonomi sulit berjalan di tengah pandemi Virus Corona, termasuk investasi.

"Kayak suku bunga sudah diturunin habis-habisan sehingga enggak tahu mau apa lagi."

"Investasi sudah, berhubung turun sampai 0 ya investasinya sudah enggak naik juga, jadi begitu kira-kira," katanya.

Menurutnya presiden tidak menyerah, melainkan tak tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Kayak orang kehabisan akal, dia bukan menyerah, kalau menyerah ditodong musuh."

"Dia menyerah karena enggak tahu di persimpangan ke mana, itu namanya berdamai dengan penemuan," menurutnya.

Ia menolak bahwa berdamai dengan Virus Corona bukan suatu puisi melainkan statement keputusasaan.

"Sebagai judul berdamai dengan Corona mungkin ada orang analisis, itu puisi lirik enggak, itu puisi satu baris enggak, itu semacam statement putus asa," katanya.

Pengamat politik berusia 60 tahun ini menilai bahwa presiden bingung karena mendengar masalah-masalah yang terjadi selama Virus Corona.

"Kemirisan batin. Ya sebetulnya itu suara paling dalam."

"Karena pada akhirnya Beliau paham bahwa seluruh informasi yang diberikan kepada dia kacau balau," katanya.

Rocky Gerung menyinggung soal perbedaan-perbedaan kebijakan kementerian terkait Virus Corona.

Misalnya, perbedaan pendapat Kementerian Kesehatan dan Perhubungan soal izin ojek online yang sempat terjadi.

"Dia akhirnya enggak tahu milih apa, anggap dia berdamai saja deh,"

"Itu puisi ditulis di tengah kebingungan sebetulnya, kebingungan lalu lintas informasi, menteri yang sana bilang begini, menteri yang satu bilang begitu," ujar Rocky Gerung.

Sehingga, pernyataan berdamai dengan Virus Corona oleh Jokowi adalah ungkapan putus asa menurut Rocky Gerung.

"Makanya presiden sebagai pemimpin tertinggi 'ya sudah kalian silahkan ribut', 'Gue mau berdamai saja', artinya sudah naikin bendera putih dan itu akibatnya panjang itu."

"Sekali orang berdamai , berdamai dengan ketidaktahuan artinya dia menyerahkan diri untuk diikat di tiang sendirian oleh musuh-musuhnya," tuturnya.

Rocky Gerung menambahkan bahwa kini presiden telah pasrah pada nasib.

"Patetik itu istilahnya, patetik itu konyol, pasrah, sekaligus ya menyerahkan nasib pada sejarah," ucap dia. 

Artikel ini telah tayang di  https://wow.tribunnews.com/2020/05/12/rocky-gerung-singgung-keberadaan-jubir-jokowi-terkait-corona-sudah-di-lockdown-salah-melulu?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved