Film
Rilis Foto Adegan Eksklusif, Ini Perbedaan Film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia dan Korea
Hanung Bramantyo kini berkesempatan menjadi sutradara dalam film remake Miracle in Cell No 7 versi Indonesia.
2. Iklim Berbeda
Selain itu Hanung juga menuturkan bahwa ada perbedaan penyebab konflik utama film tersebut.
Sekedar info dalam Miracle In Cell No.7, iklim jadi kunci dalam konflik utama jalannya film.
Ya, dalam film miracle in cell No.7 versi Korea Selatan, tokoh korban digambarkan tewas akibat terpeleset salju.
"Iklim di Indonesia beda sekali dengan di Korea selatan. Jadi di film korea itu kan iklim sangat berperan penting," jelasnya

"Si anak kecilnya itu kan jatuh karena musim dingin, maka kalau kita ikutan bikin musim dingin dan bikin genangan air yang menjadi es. Kalau itu diadaptasi ke Indonesia akan rancu, itu yang harus diubah," beber Hanung.
Rumah produksi Falcon Picture mengadaptasi film Miracle In Cell No.7 yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Film tersebut dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris kenamaan seperti Vino G Bastian, Indro Warkop, Tora Sudiro Bryan Domani, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Denny Sumargo, Graceilla Abigail, dan Mawar De Jongh.
• Trending Topik Tagar Menuju 15 Mei, Ada Apa? THR PNS TNI Polri Bakal Cair? Berapa Besarannya?
Sinopsis Film Miracle in Cell no.7 versi Korea Selatan
Lee Yong Go adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan yang mengalami cacat mental karena kecerdasannya sangat rendah.
Walaupun begitu, Lee Yong Go mempunyai anak perempuan berusia 6 tahun yang cantik dan cerdas bernama Ye Sung. Lee Yong Go yang bekerja sebagai tukang parkir ini sangat sayang pada anak satu-satunya itu.
Suatu ketika terjadi peristiwa tragis yang membuat Lee Yong Go dipenjara.
Peristiwa tragis itu diawali ketika Ye Sung sangat tertarik dengan tas kuning bergambar Sailor Moon di sebuah toko. Karena belum gajian, Lee Yong Go dan Ye Sung hanya bisa melihat tas itu dari balik kaca etalase toko, Lee Yong Go berjanji akan membelikan tas itu setelah gajian.

Tapi betapa kecewanya Lee Yong Go dan Ye Sung karena tas Sailor Moon itu dibeli seorang anak perempuan bersama orang tuanya. Karena sangat sayang kepada anaknya, Lee Yong Go nekad masuk ke dalam toko dan meminta agar tas Sailor Moon itu tidak jadi dibeli.
Tapi malang sekali, ayah dari anak pembeli tas itu adalah seorang Komisaris Jenderal Kepolisian yang sombong dan langsung memukuli Lee Yong Go.