Virus Corona

Ketua RW Masih Ngeyel Meski Telah Dinyatakan Positif, Imbasnya Puluhan Warga Jadi ODP

Pada Minggu (10/5/2020) kemarin, ada 28 warga, terdiri dari 20 jamaah Salat Tarawih dan 8 anggota keluarga yang jalani swab test di Puskesmas Tambora.

Editor: Duanto AS
(TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)
Inilah suasana di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, yang jalani karantina mandiri usai tiga orang positif Covid-19 dan puluhan orang warga jalani swab test. 

Karantina Mandiri

Saat ini, sembari menunggu hasil test, 27 warga yang telah menjalani swab test diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Sementara Wakil RW punya sakit paru-paru sekarang dirawat di RS Pelni, mungkin dikategorikan PDP," kata Bambang.

Dalam Proses Dicerai Okan Kornelius, May Lee Dilaporkan Viviane Mantan Okan Pasal Kekerasan

Usai ada tiga warganya positif Covid-19 dan puluhan berstatus ODP, lingkungan RW 07 Jembatan Besi, Tambora karantina mandiri.

"Sementara iya (sampai hasil rapid test warga keluar), kita sambil nunggu dulu. Tapi mudah-mudahan hasilnya negatif," ucap Bambang.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga telah menyemprotkan disinfektan ke wilayah sekitar tempat tinggal pasien.

"Kemarin lingkungannya sudah kita semprot, rumahnya pasien sudah kita semprot, Musala juga sudah kita semprot," katanya.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, beberapa gerbang masuk menuju wilayah RW 07 Jembatan Besi ditutup meski tak digembok dan warga masih bisa melintas.

Sedangkan untuk akses menuju kediaman O, Ketua RW 07 yang bersama istri dan anaknya positif Covid-19 ditutup menggunakan tali dan kursi.

Kendati ada tiga warga positif corona dan puluhan warga berstatus ODP, beberapa warga di permukiman padat ini tetap terlihat cuek.

Mereka tak mengenakan masker saat berada di teras rumahnya kendati tak sampai berkerumun.

Pasien Dibawa ke Rumah Sakit Tarakan

Bambang menjelaskan, usai dibujuk pihaknya pada Minggu (10/5/2020) pag, O dan sang istri akhirnya bersedia dirujuk ke Rumah Sakit Tarakan.

“Minggu pagi mereka mau dievakuasi ke RS Tarakan. Katanya mereka sebenarnya mau dievakuasi ke RS mana saja asalkan tidak ke RS Wisma Atlet,” ucap Bambang.

Bambang kembali mengingatkan warganya untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19, termasuk dengan beribadah dari rumah sementara ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved